Geger Muncul Api Besar di Kilang Balongan, Ini Penjelasan Pertamina

Nyala api di sekitar Kilang Pertamina Unit VI Balongan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pemandangan langit di sekitar Kota Indramayu dan Balongan pada Sabtu malam, 7 Mei 2022 tampak berbeda karena memerah. Hal ini karena ada nyala api besar yang berasal area PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan. 

Daftar Sepeda Motor yang Cocok Diisi BBM Pertalite

Kemunculan api besar itu membuat warga heboh. Mereka cemas Kilang Balongan kembali meledak dan terbakar seperti pada Maret 2021 lalu.

"Takut pastinya kejadian lagi. Apalagi itu apinya besar sekali," kata salah seorang warga, Yosep (33) kepada tvOnenews.com melalui pesan singkat dikutip pada Minggu, 8 Mei 2022.

Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia di Hannover Messe 2024

Dikonfirmasi, Area Manager Communication Relation and CSR PT KPI Refinery Unit (RU) VI Balongan Imam Rismanto, menyampaikan Kilang Balongan dalam kondisi aman. Menurutnya, api yang besar tersebut bagian dari proses pengoperasian kilang. "Setelah turn around, ada tahapan yang bernama start up mas," jelas Imam.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan melaksanakan start up atau pengoperasian Kilang pasca selesainya pelaksanaan turn around atau proyek perawatan Kilang.

Pakar Sebut Fakta Mengejutkan soal BBM Pertalite

Start up Kilang Pertamina RU VI Balongan dilakukan bertahap sejak akhir April 2022. Pun, saat start up berlangsung akan ada kondisi nyala api pada flare yang lebih besar dari biasanya. Nyala api itu disertai dengan suara lebih besar.

Imam menambahkan, kondisi tersebut normal saat tahapan start up Kilang dilakukan. Ia minta masyarakat tak perlu khawatir. “Ini kondisi normal dan dilakukan dengan pengawasan aspek safety yang ketat," ujar Imam.

Dia menambahkan, flare merupakan bagian peralatan kilang Balongan yang berfungsi membakar gas sisa proses produksi kilang. Selain itu, menjaga kestabilan operasional kilang sehingga bisa melindungi kilang dari ancaman tekanan berlebihan.

Lalu, flare juga juga bertujuan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan.

"Karena apabila gas yang dibuang ke udara tanpa dibakar terlebih dahulu tentunya memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar," kata Imam.

Kemudian, dia mengatakan pelaksanaan start up ini juga sudah dikomunikasikan dengan para kuwu atau kepala desa di sekitar kilang Balongan.

Laporan: Opi Riharjo-tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya