- tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, terkait pangan sudah ada satuan khusus yang bergerak di bawah komando Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng.
"Satgas khusus tidak ada. Tapi itu kan masalah ekonomi. Jadi satgas pangan kita tidak hanya hewan, tidak hanya pangan. Itu sudah terbentuk, sudah ada. Jadi di bawah Direktorat Kriminal Khusus kita itu akan menangani secara komprehensif soal ini," kata Irjen Luthfi.
Melalui Ditreskrimsus itu, lanjutnya, kepolisian akan ikut mengawal dan memantau persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini dilakukan dengan kerja sama lintas sektoral seperti pemerintah daerah dan dokter hewan. Tindakan intensif akan diambil apabila ada indikasi kasus yang meningkat.
"Polri akan selalu mengawal kegiatan ini sehingga tidak merembet ke daerah lain. Terutama para Bhabinkamtibmas dan Babinsa dari TNI yang akan memberikan penerangan kepada masyarakat manakala terjadi fluktuatif di wilayah Jawa Tengah. Itu kesiapan kita," katanya.
Sementara itu di tingkat polres, antisipasi terhadap penyakit mulut dan kuku juga sudah dilakukan, antara lain di Banjarnegara. Polres bersama polsek setempat berkoordinasi dengan dinas terkait melakukan pengecekan ke tempat peternakan sapi penduduk, pasar hewan dan tempat pemotongan sapi, Rabu, 11 Mei 2022.
Langkah tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), khusunya di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
"Hari ini kami mengecek ke tempat peternakan, pasar dan tempat pemotongan sapi, hasil kegiatan tersebut sampai saat ini tidak ditemukan tanda-tanda sapi yang terjangkit virus PMK," ujar Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto.
Laporan Teguh Joko Sutrisno