Lagi, Ratusan Warga Sumatera Barat Cabut Baiat

Ratusan warga Sumatera Barat cabut baiat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Ratusan warga Sumatera Barat yang terpapar paham radikal jaringan Negara Islam Indonesia (NII), kembali mengikuti prosesi pencabutan baiat. Pencabutan baiat yang diikuti 225 orang itu dilakukan di Aula Kantor Bupati Limapuluh Kota, Kamis, 12 Mei 2022.

Gubernur Mahyeldi: Jumlah Perantau Asal Minang Lebih Banyak dari Penduduk Sumbar

Jumlah warga yang mengikuti baiat hari ini merupakan hasil penyelidikan dari Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Hari ini mereka sepakat dari hati yang paling dalam untuk mencabut baiat.

Menurut Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa, prosesi pencabutan baiat ini merupakan yang ketiga. Sebelumnya dilakukan di Kabupaten Dharmasraya dan Tanah Datar. 

Gubernur Laporkan Informasi Semua Kejadian Bencana di Sumbar kepada Presiden

Ratusan warga Sumatera Barat cabut baiat.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

“Total keseluruhan yang sudah melakukan cabut baiat sebanyak 1.134 orang. Dengan rincian, 391 di Dharmasraya, 518 di Tanah Datar dan sekarang 225 orang,” kata Teddy, Kamis, 12 Mei 2022.

Akses Jalan Padang-Bukittingi Tak Dapat Dilalui Akibat Banjir Lahar Dingin

Melihat fakta sudah mengikuti prosesi pencabutan baiat dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Teddy memberikan apresiasi kepada seluruh mantan pengikut kelompok radikal NII yang dengan kesadaran tinggi kembali menyatakan kesetiaannya kepada NKRI dan Pancasila.

“Tenggat waktu yang saya berikan untuk mengikuti cabut baiat ini hingga 20 Mei. Alhamdulillah, sebelum tenggat waktu itu, seluruhnya sudah melakukan cabut baiat,” ujarnya.

Terpisah, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyampaikan, masyarakat Sumatera Barat ini hendaknya menjadi garda terdepan dalam menjaga dan merawat NKRI.
 
“Jasa masyarakat Limapuluh kota untuk NKRI ini banyak. Untuk itu, kita harapkan masyarakat di Sumatera Barat menjadi garda terdepan menjaga dan merawat NKRI ini,” ujar Mahyeldi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya