Terminal Gilimanuk Dijaga Ketat Gara-gara Wabah PMK

Ilustrasi kambing
Sumber :
  • www.pixabay.com/capri23auto

VIVA – Terminal  2 Pelabuhan Gilimanuk kini dijaga ketat sejak mewabahnya virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang menimpa hewan ternak di Indonesia.

Pemprov Bali Bantah Komersialisasi Ritual Melukat Bagi Delegasi WWF

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, I Wayan Sunada mengatakan pihaknya telah menyiapkan segala upaya untuk mencegah masuknya virus tersebut ke Bali. Salah satunya membentuk pos Geo Security di Pelabuhan Gilimanuk.

Setiap kendaraan, terutama truk pengangkut hewan, yang masuk akan disemprot disinfektan untuk mengantisipasi menempelnya virus. Virus PMK sendiri mengakibatkan pintu masuk Bali untuk hewan ternak harus ditutup, dan yang menjadi perhatian adalah hewan kambing. Sejak merebaknya wabah PMK, kedatangan hewan kambing dari luar Bali harus dihentikan total.

Keren! Bali Jadi Destinasi Pilihan Sadhguru untuk Healing dan Terapi Penyembuhan

"Kalau untuk babi dan sapi sudah ada Peraturan Daerah-nya tidak boleh masuk ke Bali, yang boleh masuk itu kambing. Tapi saat ini tidak boleh karena yang bisa kena PMK itu babi, sapi dan kambing," ujar Kadistan Pangan Bali kepada wartawan, Jumat, 13 Mei 2022.

Provinsi Bali sejak awal memang tidak menerima pengiriman hewan sapi dan babi dari luar, namun berbeda dengan kambing yang kini pengirimannya dari luar harus dihentikan. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan saat ini bahkan sedang menyiapkan satgas khusus untuk mencegah penyebaran virus ternak ini di Bali.

Menkes Budi Paparkan Penanganan Penyakit Arbovirus

Pada hari Sabtu, 7 Mei 2022 lalu, pihaknya bersama stakeholder lainnya, termasuk menggandeng peternak dan pengusaha lintas pulau melakukan perundingan di Kabupaten Jembrana, untuk menentukan cara menyikapi penyakit ini. Untuk sementara, ia menekankan kepada warga peternak agar mewaspadai kondisi ternaknya.

"Kalau ada ternak-ternaknya dengan gejala demam tinggi, hidung keluar lendir, cepat lapor ke petugas yang ada di kabupaten, supaya kita gerak cepat untuk ambil sampel darahnya lalu diuji ke lab untuk menentukan positif negatifnya," sambung Sunada.

Ia juga menegaskan untuk tidak memasukkan hewan ternak seperti sapi, babi, kerbau dan kambing seperti yang disebutkan, karena hewan tersebut pembawa penyakit PMK.

Kadistan Pangan juga menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan gejala virus PMK yang terjadi di Bali, pun pihaknya sudah menurunkan Balai Besar Veteriner di Kabupaten/Kota untuk mendeteksi penyakit ini.

Selama ini meskipun Indonesia sempat dilanda wabah serupa pada tahun 1986, Bali masih dirasa aman karena penyakit PMK tak pernah muncul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya