Polisi Bubarkan Pesta LGBT di Lapangan futsal

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS
Sumber :
  • VIVA / Supriadi Maud (Sulsel)

VIVA – Polisi membubarkan langsung acara pesta kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di salah satu lapangan futsal di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

5 Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat TNI Palsu

Pembubaran itu dilakukan lantaran Polisi menganggap acara dengan rundown play dancer k-pop atau Mister Makassar tersebut tidak memiliki izin.

“Benar, sudah dibubarkan, mereka dibubarkan dan diimbau secara persuasif kepada panitia untuk tidak melanjutkan kegiatannya itu karena tidak mengantongi izin kegiatan,” kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS saat ditelpon via sambung Whatsapp, Senin 23 Mei 2022.

Top Trending: Sosok Noni Belanda Jadi Anggota TNI sampai Polisi Beri Mahar Emas Palsu

Menolak LGBT.

Photo :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

Lando menyebutkan, bahwa kegiatan yang digelarnya itu tidak hanya memiliki izin melainkan juga dianggap dapat menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat.

6 Jenderal Polisi Bintang 4 yang Berasal dari Jawa Tengah, Siapa Saja?

"Acaranya kelompok LGBT ini kan, masih banyak masyarakat yang belum bisa menerima kehadirannya. Jadi ini juga bagian alasan kami untuk bubarkan mereka karena menjadi perhatian polisi dengan membubarkan pesta dance yang menghadirkan sekira 90 orang di lokasi,"

Lando mengku khawatir jika dibiarkan akan menjadi keributan sesaat atau setelah mereka gelar pestanya itu.

"Iya jadi itu nanti kalau dibiarkan terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan ataukah dimanfaatkan oleh kelompok kelompok yang kehadirannya belum diterima masyarakat dengan baik,” tutur AKP Lando.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto telah menegaskan menolak keras dan tidak memberikan izin kegiatan LGBT di Kota Makassar. Penolakan itu dilayangkan Wali Kota Danny dengan alasan konstitusi dan norma-norma agama.

“Selama belum ada yang mengesahkan LGBT di Indonesia itu jelas pasti ilegal,” tegas Danny belum lama ini.

Selain Wali Kota Danny, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel juga sebelumnya telah menegaskan untuk menolak rencana dari kegiatan pesta LGBT tersebut.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya