Sejumlah Wilayah Samarinda Kesulitan Air Bersih, Ini Janji Wali Kota

Ilustrasi Krisis Air Bersih Melanda Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA – Hingga pertengahan tahun 2022, warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) masih ada yang kesulitan mendapatkan cakupan air bersih dari PDAM. Saat ini terjadi di sebagian wilayah Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Kunjang.

Gili Trawangan Terancam Krisis Air Bersih, Ini Penyebabnya!

Masyarakat harus secara bergiliran mendapat air dan ada yang tidak kebagian pemasangan sambungan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebutkan, pihaknya akan segera menyelesaikan masalah itu. Dia bahkan menargetkan, pada tahun 2023, seluruh wilayah Samarinda sudah teraliri air bersih.

Wali Kota Nuseirat Gaza Tewas Usai Serangan Udara Israel

“Kita upayakan, mudah-mudahan tahun depan sudah bisa 100 persen,” ujarnya, Selasa 31 Mei 2022.

Ilustrasi penyediaan air bersih.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Menjadi Teladan, Kisah Inspiratif Praja IPDN dalam Pengabdian

Selama ini, lanjut dia, di wilayah Bengkuring, Samarinda Utara hanya kebagian air bersih secara bergiliran. Selama dua hari sekali, warga antre mengalirkan air selama berjam-jam. Hal itu kerap menjadi masalah, lantaran warga harus setia berjaga bahkan hingga dini hari.

"Cakupan air bersih di Samarinda diharapkan berkategori mantap dan masyarakat terutama di Bengkuring dan sekitarnya yang bergilir 2 hari sekali," imbuhnya.

Nantinya, lanjut dia, peningkatan pelayanan air bersih di Kota Samarinda, menggunakan 3 sumber pendanaan, baik APBD kota, APBD Provinsi maupun APBN.

"Selama saya memimpin, kita akan terus upayakan agar masalah ini selesai. Peningkatan kapasitas IPA (Instalasi Pengolahan Air) Bengkuring juga memungkinkan bertambahnya 3.000 sambungan rumah, selama 24 jam," katanya. 

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Kepala Daerah yang Terkait Dinasti Politik Sebabkan Pertumbuhan Ekonomi Rendah, Menurut Analis

Analis politik Universitas Diponegoro menyebut kepala daerah dalam kepemimpinan yang terkait dengan dinasti politik menyebabkan pertumbuhan ekonomi rendah.

img_title
VIVA.co.id
11 Juni 2024