Mensos Risma Sedih Ada Lansia Dibuang Sama Anaknya

Mentri Sosial Tri Rismaharini datangi pemukiman suku anak dalam Jambi dan jadi guru.
Sumber :
  • VIVA/Syarifuddin Nasution

VIVA – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan perasaan sedihnya. Ia mendapatkan laporan, ada anak yang membuang orangtuanya di tengah jalan. 

MK Sudah Putuskan, Dave Laksono Minta Tak Ada Lagi Tuduhan Politisasi Bansos

Orangtua tersebut sudah tergolong lansia dan tidak ada tempat bergantung. “Saya sedih karena mendapatkan laporan ada lansia yang dibuang oleh anaknya. Dia diturunkan di tengah jalan dan tidak dirawat. Alasannya karena membebani. Lansia bukan beban negara," ujar Risma di Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022 

Dalam kunjungannya ke sejumlah daerah, Risma mendapatkan banyak informasi. Ia mendapatkan laporan beberapa kasus ada lansia yang tinggal sendiri ditemukan sudah meninggal 4 hari kemudian. 

Dedi Mulyadi Tegaskan Prabowo-Gibran Menang Bukan karena Bansos: Semoga No Debat!

“Ini tidak ada yang tahu. Ini tidak bisa diteruskan. Maka harus ada solusinya,” katanya. 

Untuk lansia tunggal (lansia yang tinggal sendiri), permasalahan seperti ini banyak terjadi. Maka solusinya adalah adanya kepedulian dan kebersamaan masyarakat sekitar. 

Bawaslu Akan Awasi Pembagian Bansos di Pilkada Serentak 2024

“Itulah perlunya kita mendirikan layanan terpadu untuk lansia. Jadi kalau ada pemeriksaan dalam layanan terpadu tadi, dan ada lansia yang tidak hadir, bisa diketahui sejak awal apa sebabnya,” ujarnya. 

Kepada seluruh elemen masyarakat, Mensos mengingatkan, semua yang saat ini gagah perkasa akan menjadi lansia, kalau ada umur panjang. Maka ia meminta agar semua elemen masyarakat ikut memberikan ruang kepada lansia, agar mereka memdapatkan hak-haknya. 

Yang paling berkewajiban memastikan hal itu adalah keluarganya, dalam hal ini adalah anak-anaknya. Ia menekankan, bahwa Pemerintah menganut kebijakan yang berorientasi meningkatkan kualitas hidup lansia.

Mensos Risma.

Photo :

"Kemensos memberikan perhatian kepada lansia yang hidup sendiri dan secara ekonomi kekurangan. Karena mereka adalah tanggung jawab negara," ujarnya. 

Kemensos berpandangan bahwa lansia bukan merupakan beban negara. Mensos menyatakan, usia tua tidak berarti seseorang kehilangan produktivitas.

“Lansia bisa tetap produktif. Tapi bukan bermaksud lansia disuruh bekerja. Tapi mereka bisa beraktivitas yang bermanfaat untuk lingkungan. Kalau mereka gembira kan bisa menambah imun," ujarnya. 

Untuk menangani kebutuhan lansia tunggal, tidak mudah dilakukan, perlu memang treatment berbeda. Sebab kalau opsinya membawa mereka ke sentra (balai), tidak semua lansia mau tinggal di sentra. 

“Itu yang masalah. Sementara kalau tinggal di rumahnya, siapa yang akan memasak? Kemudian bagaimana dia beraktivitas. Apalagi kalau sudah tidak bisa beraktivitas. Biasanya kalau sudah enggak bisa kita langsung antar ke balai kita,” katanya. 

Tapi kalau masih bisa beraktivitas dapat dibantu Kemensos dengan menitipkan permakanan ke perangkat desa. “Ada kebijakan untuk lansia tunggal dapat dua bansos. Hanya kalau dapat dua bansos belum tentu bisa masak sendiri. Maka sekarang kita gerakkan para pendamping,” katanya. 

Menyambut Hari Lanjut Usia Nasional ke-26, Mensos menyerukan kepedulian seluruh masyarakat agar lansia merasakan kehadiran keluarga di usia senja mereka. Dengan demikian, diharapkan lansia semakin sehat, kuat dan berdaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya