Pertemuan Museum se-Indonesia di Bali Dorong Pembuatan UU Permuseuman

VIVA – Kegiatan pertemuan museum se-Indonesia di Badung, Bali selesai digelar. Acara yang digelar selama tiga hari itu mencetuskan sejumlah keputusan yang salah satunya mendorong terwujudnya UU Permuseuman.

Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana. Menurut dia, kekayaan koleksi dari museum di Tanah Air mesti dijaga karena mencerminkan kekayaan bidang ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan bangsa.

Putu menyampaikan dengan mensosialisasikan museum kepada generasi bangsa maka bisa memperkenalkan aspek budaya. Hal ini penting karena bangsa Indonesia merupakan negara yang memiliki kebhinekaan dengan kaya kearifan lokal.

"Paham tentang keindonesiaan kita dengan segala kebhinnekaan dan kemuliaan kearifan lokalnya," kata Putu, dalam keterangannya yang dikutip pada Senin, 6 Juni 2022.



Pertemuan pengelola museum se-Indonesia di Badung, Bali.

Photo :

• Istimewa

Maka itu, dia menyinggung pentingnya memiliki pemimpin negara yang bisa memahami jiwa bangsanya yang berlimpah akan seni budaya. Selain itu, pemimpin juga menjaga kekayaan alam nusantara dan kehidupan sosial yang penuh toleransi dalam satu cinta Tanah Air Indonesia. 

"Kita harus punya pemimpin yang memiliki pertahanan keamanan yang berbudaya, mampu menggerakkan segala potensi ke nusantaraan kita dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan karakter budaya maritim," jelas Anggota DPR tersebut.

Bagi dia, ada tiga perilaku yang harus dilihat dari seorang pemimpin yaitu mampu berpikir, berbicara dan berperilaku yang baik serta luhur. Kata dia, di Bali tiga perilaku itu disebut dengan 'Tri Kaya Parisuda'.

Kemudian, ia mengajak semua pengelola museum dari berbagai daerah yang hadir di Bali menjadikan momentum ini untuk memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita luhur mulia permuseuman Indonesia. 

"Mari kita berharap cita-cita mulia permuseuman Indonesia makin terus diselaraskan dan dimutakhirkan dengan penguatan kebudayaan bangsa serta peradaban dunia," ujar Putu.

Lebih lanjut, Putu merincikan pertemuan pengelola museum se-Indonesia di Bali menghasilkan Sapta Karsa atau 7 (tujuh) cita-cita luhur menyangkut permuseuman. Berikut 7 poin tersebut:

1. Mendorong terwujudnya UU Permuseuman
2. Mendorong terbentuknya Badan Permuseuman Indonesia
3. Membentuk Lembaga Sertifikasi dan Akreditasi museum
4. Mendorong peningkatkan dan pengawalan SDM pengelola museum
5. Mengawal penganggaran yang komprehensif
6. Mengawal Kelembagaan Museum-museum di Indonesia Secara Menyeluruh
7. Menggaungkan kembali Gerakan Nasional Cinta Museum

Halaman Selanjutnya

Bagi dia, ada tiga perilaku yang harus dilihat dari seorang pemimpin yaitu mampu berpikir, berbicara dan berperilaku yang baik serta luhur. Kata dia, di Bali tiga perilaku itu disebut dengan 'Tri Kaya Parisuda'.