Pencarian Korban KM Ladang Pertiwi Disetop, 15 Orang Belum Ditemukan

Upaya pencarian tim SAR gabungan terhadap para korban KM Ladang Pertiwi.
Sumber :
  • VIVA/ Irfan.

VIVA – Basarnas Sulawesi Selatan menyatakan menghentikan kegiatan pencarian korban KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di Perairan Selat Makassar.

Oknum Anggota Polisi di Bone Pakai dan Edarkan Sabu-sabu ke Warga

“[pencarian korban KM Ladang Pertiwi 02] dinyatakan ditutup pada hari ke-10, Senin, 6 Juni 2022, pukul 16.00 WITA,” kata Kepala Basarnas Sulawesi Selatan Djunaidi kepada media di Makassar, Senin, 6 Juni 2022.

Hingga dihentikannya upaya pencarian itu, sebanyak 15 penumpang belum ditemukan dan dinyatakan hilang.

Ajakan Rujuknya Ditolak, Pria Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Djunaidi mengatakan, dengan segala upaya maksimal yang telah dilakukan oleh tim SAR gabungan sampai hari ke-10, sama sekali tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan para korban.

“Maka dengan berat hati operasi SAR kecelakaan KLM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di perairan Pulau Pammatuang, Liukang Kalmas, Pangkep, Sulawes Selatan, dinyatakan ditutup,” ujarnya.

Update Korban Tewas Banjir dan Longsor di Luwu jadi 13 Orang, Berikut Daftar Namanya

Kepala Basarnas Sulawesi Selatan Djunaidi (kiri) memberikan keterangan pers tentang pencarian korban kapal tenggelam KM Ladang Pertiwi 2 di Posko Induk SAR, Pelabuhan Rakyat Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 29 Mei 2022.

Photo :
  • ANTARA/Darwin Fatir

Kendati dihentikan,  Djunaidi menyampaikan, selama tiga hari ke depan pihaknya masih tetap akan melakukan pemantauan dan berkoordinasi kepada seluruh kapal yang melewati perairan Pulau Pammantauang, Pangkep, agar segera melaporkan apabila menemukan tanda-tanda.

Sebelum dihentikan, tim SAR gabungan dan nelayan berhasil menyelamatkan 31 orang penumpang dan 4 orang meninggal dunia.

Djunaidi juga tak lupa menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah terlibat langsung dan juga yang telah memberikan dukungan.

KM Ladang Pertiwi 2 dilaporkan tenggelam pada Kamis, 26 Mei, di Perairan Selat Makassar, dan baru dipastikan pada esok harinya oleh tim SAR. Awalnya, jumlah penumpang kapal kayu itu disebut berjumlah 42 orang, dengan korban dinyatakan selamat 31 orang, dan 11 orang hilang.

Namun demikian, setelah data terbaru masuk yang diperbarui Basarnas Sulawesi Selatan, melalui data kepala desa setempat, jumlah penumpang bertambah menjadi 50 orang. Pada hari keenam operasi SAR, korban ditemukan selamat 31 orang, meninggal dunia 3 orang, serta 16 orang masih dalam pencarian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya