- VIVA/ Irfan.
VIVA – Ormas nasional Wahdah Islamiyah mengecam dan mengutuk keras tindakan penghinaan yang dilakukan politikus India dari Partai Bharatiya Janata (BJP) terhadap Nabi Muhammad. Kelakuan politikus India itu telah melukai umat muslim.
Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin, menyinggung India sudah berulang kali menyakiti umat muslim.
“Kami mengecam keras dan mengutuk penghinaan terhada Islam dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam. Ini yang telah berkali-kali terjadi di negara India yang sangat berpotensi mengancam perdamaian dunia,” kata Zaitun Rasmin, dalam keterangannya, Rabu, 8 Juni 2022.
Zaitun pun meminta pemerintah Indonesia agar menyampaikan protes keras dan memberikan peringatan kepada India. Dia mengingatkan demikian karena untuk menjaga ketertiban umum dan stabilitas internasional dengan tak membiarkan terjadinya peristiwa penghinaan seperti ini hingga berkali-kali.
“Kami juga menyerukan kepada segenap kaum Muslimin untuk lebih memperkuat ukhuwah (persaudaraan) demi menjaga kehormatan Islam dan kaum Muslimin,” tutur Ustaz Zaitun.
Demo protes islamofobia di India
- AP/Aijaz Rahi
Selain itu, wakil sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) itu menyerukan kaum Muslimin untuk makin memantapkan cinta dan pembelaan kepada Islam dan Nabi Muhammad.
Salah satu caranya dengan makin mengintensifkan pembelajaran Sirah Nabawiyah, yaitu soal kehidupan Rasulullah yang penuh pesona dan uswah hasanah atau teladan yang baik.
“Kami juga menyerukan kepada kaum Muslimin untuk dapat menjaga dan menahan diri dari tindakan-tindakan yang semakin memberi dampak negatif terhadap ummat Islam," tutur Zaitun.
Dikutip dari Times of India, komentar bernada menghina Nabi Muhammad dilontarkan politikus India dari Partai BJP, Nupur Sharma. Ucapan Sharma menuai kecaman karena menyinggung Nabi Muhammad saat perdebatan di televisi.
Rekan Sharma yang juga politikus BJP lainnya yakni Naveen Kumar Jindal juga dikecam luas karena ikut mencuit yang menyinggung Nabi Muhammad.
Adapun BJP merupakan partai berkuasa di India yang juga merupakan partai dari Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi.
Imbas aksi keduanya, India menuai gelombang protes dari negara Timur Tengah. Lalu, beberapa negara mayoritas muslim seperti Pakistan juga ikut mengecam. Warga mereka menyerukan boikot produk India.
Kemudian, dua politikus yang kontroversial itu juga disebut sudah dapat sanksi. Dikutip dari Aljazeera, Sharma dapat sanksi skorsing dari partai. Kemudian, Jindal dikeluarkan dari BJP.
