Edy Rahmayadi Klarifikasi 'Andai Jadi Putin': Ceritanya Kalau

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

VIVA – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memberikan penjelasan terkait dengan ramai pemberitaan di media massa terkait pernyataan kontroversi dirinya yang berandai jadi Presiden Rusia, Vladimir Putin akan menyerang Ukraina sejak tiga tahun lalu.

Rusia Makin Gencar Menyerang, AS Janji Secepatnya Akan Kirim Senjata ke Ukraina

Mantan Pangkostrad itu, mengatakan pernyataan hanya sekedar dengan bahasa kalau. Sehingga tidak akan terjadi dengan invasi tersebut.

"Kan kalau itu, Kan saya bukan (Presiden Rusia) ceritanya kalau, buahnya (hasilnya) kalau juga itu," ucap Gubernur Edy saat ditanyakan wartawan terkait pernyataan kontroversinya tersebut, di Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Rabu siang, 8 Juni 2022.

Sinyal PKS Kembali Dukung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumatera Utara?

Namun, Gubernur Edy tidak lagi memberikan tanggapan lain dan memilih pergi berlalu meninggalkan awak media.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi kembali mengeluarkan pernyataan kontroversi saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Sumatranomic ke-3 yang diadakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut di Hotel Adhimulia, Jalan Diponegoro, Medan, Senin kemarin.

Usai PDIP, Giliran Edy Rahmayadi Daftar Bakal Cagub Sumut 2024 dari PKS

VIVA Militer: Letjen TNI (Purn.) Edy Rahmayadi saat menjabat Pangkostrad

Photo :
  • Youtube

Mantan Pangkostrad itu, bercerita dampak ekonomi dirasakan di dunia termasuk di Indonesia akibat COVID-19 dan juga disebabkan invasi dilakukan Rusia ke Ukraina saat ini.

"Tak ada itu pengaruhnya Ukraina. Ada lah pengaruhnya sedikit. Yang diserang oleh Rusia," sebut Gubernur Edy dikutip VIVA di akun YouTube Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Selasa 7 Juni 2022.

Gubernur Edy mengatakan bila dirinya menjadi Presiden Rusia, Vladimir Putin sudah melakukan invasi terhadap Ukraina sejak tiga tahun lalu. Karena, sudah mengancam kestabilan negara Rusia sendiri.

"Saya ditanya, bagaimana pendapat bapak pengaruh ekonomi terkait diserangnya Ukraina oleh Putin. Saya katakan kalau saya yang Putin sudah tiga tahun yang lalu, Ukraina saya serang," kata mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Gubernur Edy sebagai keynote speaker terus menyampaikan statement kontroversi lagi dengan menyebut Ukraina negara kecil yang mengganggu keamanan negara Rusia sebagai negara besar dengan kekuatan militer sangat ditakuti di dunia.

"Ada negara kecil yang menganggu stabilitas. Negara kecil yang mengatur dan segala macem. Makanya saya tak menjadi Presiden Rusia," kata Gubernur Edy. 

Dengan invasi tersebut, Mantan Ketua Umum PSSI menyebutkan dampak ekonomi dirasakan tanah air ini, termasuk di Sumatera Utara sangat kecil.

"Tak ada pengaruhnya itu, pengaruh kecil lah. Migas dari Rusia, minyak dari Rusia, tak juga kita jual minyak kok. Di Sumut ini ada kok tambang minyak," ungkap Gubernur Edy.

Dalam acara itu, Gubernur Edy sempat berkomunikasi dengan seorang profesor berusia 49 tahun. Ia membandingkan dirinya pada usia saat itu, masih menjadi anggota TNI AD yang menggunakan ransel.

"Saya pengen, Kalau saya mampu otak saya sehebat Profesor. Berapa usia bapak 49 tahun profesor. Saya 49 tahun saya masih pegang ransel, makanya otaknya di dengkul sehingga karena keberatan ransel," kata Gubernur Edy.

Gubernur Edy mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu tahu tentang ekonomi. Namun, ia ingin para akademisi yang hadir dalam acara tersebut dapat memberikan saran untuk pertumbuhan ekonomi di Sumut.

"Saya pengen anak dan cucu saya nanti tidak susah. Ini lah makanya dibuat acara ini. Walaupun saya tak terlalu tahu ekonomi, tapi saya Gubernur sekarang ini. Saya berusaha untuk bisa supaya saya bisa akademisi ini yang mendidik saya yang memberikan poros gerakan saya supaya saya tak macam-macam," jelas Gubernur Edy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya