Jokowi Berduka Wafatnya KH Dimyati Rois: Ulama Besar yang Tawadu

Presiden Jokowi buka Muktamar NU ke-34 di Lampung.
Sumber :
  • Biro Humas Setpres

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan dukacita atas meninggalnya Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dimyati Rois. Ulama kharismatik tersebut berpulang pada Jumat, 10 Juni 2022 dini hari.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

"Saya atas nama pribadi, bangsa, dan negara menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya ulama kharismatik Bapak Kiai Haji Dimyati Rois pada hari Jumat, 10 Juni 2022, pukul 01.13 WIB," kata Presiden Jokowi dikutip Youtube Sekretariat Presiden yang diunggah pada Jumat.

Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois.

Photo :
  • ANTARA/HO-PBNU
Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam

Presiden Jokowi menuturkan KH Dimyati Rois merupakan seorang ulama besar yang disegani dan dihormati berbagai kalangan.

"Beliau adalah ulama besar yang berpengetahuan luas, tawadu, penuh kesederhanaan, disegani, dan dihormati berbagai kalangan," ucapnya.

Prabowo Terkesan Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih di KPU

Presiden juga mengenang KH Dimyati Rois sebagai sosok ulama yang menjadi teladan bagi banyak orang. Selain Mustasyar PBNU, KH Dimyati Rois adalah Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa. 

"Semasa hidupnya, Abah Dim juga menjadi teladan kita semua untuk memupuk kemandirian di bidang ekonomi, serta mengajarkan santrinya berwirausaha. Mari kita doakan Abah Dim mendapat tempat terbaik di sisi Allah Swt," ujar Jokowi

KH Dimyati Rois lahir di Bulakamba, Brebes, 5 Juni 1945. Pria yang akrab disapa Abah Dim ini merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

Kiai Dimyati sempat terpilih sebagai salah satu dari sembilan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dalam gelaran dua Muktamar NU tahun 2015 dan 2021. Pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung akhir tahun 2021, Dimyati terpilih sebagai anggota AHWA.

Meski mendapat suara terbanyak pada saat itu, yakni 503 suara, bersama delapan kiai lainnya, ia memilih KH Miftachul Akhyar untuk mengisi posisi Rais Aam PBNU.

Berdasarkan informasi, rencananya jenazah KH Dimyati Rois dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2 di Srogo, Kabupaten Kendal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya