Anggota Khilafatul Muslimin Diberi Buku Saku Ajaran Kartosoewirjo

Suasana Kantor Pusat Khilafatul Muslimin di Kota Bandarlampung.
Sumber :
  • ANTARA/Dian Hadiyatna

VIVA - Polda Metro Jaya mengungkap fakta baru mengenai tata cara yang harus dilalui tiap warga sebelum resmi masuk ke dalam organisasi masyarakat (ormas) Khilafatul Muslimin. Tercatat, hingga saat ini puluhan ribu orang resmi menjadi anggota Khilafatul Muslimin.

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Diminta untuk Melakukan Sumpah

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, menyatakan tiap warga harus mendaftar terlebih dahulu untuk masuk ke ormas tersebut. Kemudian, setelah pendaftaran, para warga diminta untuk melakukan sumpah atau baiat.

Kata Kritikus Seni Rupa soal Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA

"Setelah warga-warga ini melakukan baiat, selanjutnya diberikan buku saku. Dari hasil pemeriksaan, buku saku ini berisi latar belakang tegaknya Khilafatul Muslimin," kata Hengki dalam konferensi pers, Kamis, 16 Juni 2022.

Baca juga: Polisi: Sekolah Khilafatul Muslimin Ajarkan Kebencian pada Pancasila

Fenomenal, 8 Fakta Menarik Buku Habis Gelap Terbitlah Terang

Ajaran Kartosoewirjo

Selain itu, buku saku yang diberikan ke tiap warga Khilafatul Muslimin juga berisi ajaran-ajaran yang sebelumnya disebarkan Kartosoewirjo. Diketahui, Kartosoewirjo merupakan pendiri gerakan Darul Islam yang bertujuan membentuk Negara Islam Indonesia (NII) dengan berlandaskan sistem syariah.

"Buku saku ini dimana mereka merujuk Darul Islam Kartosoewirjo. Jadi bisa dijabarkan sendiri bahwa acuan mereka ini mengacu pada ajaran Kartosoewirjo," katanya.

Puluhan Ribu Kartu Warga Khilafatul Muslimin

Polda Metro Jaya menemukan puluhan ribu kartu warga Khilafatul Muslimin yang serupa dengan kartu tanda penduduk (KTP). Kartu tanda warga itu ditemukan usai penyidik menggeledah kantor pusat Khilafatul Muslimin di kawasan Teluk Betung, Lampung.

Dari hasil klasifikasi, puluhan ribu warga Khilafatul Muslimin memiliki profesi yang beragam. Mulai dari dokter, guru, petani, hingga aparatur sipil negara (ASN).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya