Jangan Lupa, Jemaah Haji Harus Lakukan Ini saat ke Masjidil Haram

Masjidil Haram.
Sumber :
  • Haramain

VIVA – Sejumlah permasalahan kerap dialami jemaah haji saat sedang menjalani rangkaian ibadah haji. Salah satunya adalah, para jemaah haji kerap tersasar saat hendak keluar dari Masjidil Haram Mekah, usai beribadah.

Kisah 1 Gereja Pengin Naik Haji, Ustaz Khalid Basalamah: Orang Berjiwa muslim Tak Kekal di Neraka

Atas dasar itulah, para jemaah diminta untuk selalu mengingat pintu saat hendak masuk Masjidil Haram. Hal ini harus dilakukan agar para jemaah tidak tersasar saat hendak keluar Masjidil Haram seusai beribadah.

Masjidil Haram diketahui merupakan masjid terbesar di dunia, diikuti oleh Masjid Nabawi di Madinah al-Munawarah sebagai masjid terbesar kedua di dunia serta merupakan dua masjid suci utama bagi umat muslim. 

Tahap II Ditutup, Kemenag Sebut 194.744 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji

Luas keseluruhan masjid ini mencapai 356.800 m2 dengan kemampuan menampung jemaah sebanyak 820.000 jemaah ketika musim haji dan mampu bertambah menjadi dua juta jemaah ketika salat Id.

"Saat hendak masuk Masjidil Haram, tolong diingat pintunya," kata dosen Fakultas Dakwah Konsentrasi Haji dan Umroh UIN Jakarta praktisi haji dan umroh, Ahmad Kartono saat menjadi pembicara di bimbingan teknis PPIH di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis 16 Juni 2022.

Tahap II Ditutup, 194.744 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji

"Agar apa? Agar para jemaah enggak kebingungan. Karena Masjidil Haram memiliki ratusan pintu. Kalau tidak diingat, jemaah bisa tersasar saat keluar," lanjutnya.

Itu sebabnya sebelum memasuki wilayah Masjidil Haram, jamaah harus memperhatikan nomor dan warna pintu gerbang yang dimasukinya. Sehingga jika tersesat jamaah tinggal mengingat warna dan nomor pintu tersebut untuk kembali ke hotel masing-masing.

Ingat Nomor dan Warna Pintu

Ribuan umat melakukan tawaf dan peribadatan di Masjidil Haram, Mekah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

Sebelumnya, Koordinator EMT PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan dr Erwinsyah mengatakan, tahun ini ada perubahan penomoran terhadap pintu toilet dan pintu gerbang. Perubahan ini sebetulnya memudahkan jamaah untuk mengingat jalur dari hotelnya menuju Masjid Nabawi dan sebaliknya untuk menghindari ketersesatan.

"Jika tersesat jamaah tinggal mengingat nomor dan warna pintu di mana dia masuk," kata dr Erwinsyah seperti dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan RI.

Erwinsyah mengatakan, perubahan penomoran masjid Nabawi perlu menjadi perhatian bagi jamaah khususnya petugas haji. Petugas haji perlu mengetahui perubahan nomor-nomor pintu ini agar ketika jamaah tersesat bisa mengantarnya ke lokasi pemondokannya masing-masing sesuai di mana di masuk.

Misalnya kalau petugas jamaah diketahui masuk pintu gerbang 333 warna merah berarti pemondokannya berada di sektor satu. Petugas tinggal mengantarkannya ke pemondokan di sektor 1 dan  kalau dia masuk di pintu gerbang 310 warna orange maka jamaah berada di sektor dua atau tiga. 

Erwinsyah mengatakan, tahun ini terjadi perubahan penomoran pada pintu toilet dan pintu gerbang Masjidil Nabawi. Tadinya penomoran pintu gerbang dan toilet mengikuti penomoran pintu masuk masjid menggunakan angka satuan kecil dari 1 sampai 42. Dan sekerang penomoran  pintu toilet menggunakan satuan angka ratusan mulai dari dari 200 dan pintu pagar atau gerbang menggunakan angkat 300 mulai dari angka 301 dan 369. 

"Artinya ada 69 pintu gerbang masuk Masjid Nabawi yang perlu diperhatikan," katanya.

Erwinsyah menegaskan, perubahan ini perlu diperhatikan oleh jamaah dan petugas haji agar tidak tersesat dan memudahkan kembali ke pemondokan. 

Untuk itu jamaah dihimbau ketika masuk ke area Masjidil Haram pastikan nomor dan warna dan pintu yang dimasukinya sehingga tidak mudah tersesat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya