Eks Mendag: Saya Jawab Semua Pertanyaan dengan Sebenar-benarnya

Mantan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, usai pemeriksaan di Kejagung.
Sumber :
  • VIVA/ Ahmad Farhan Faris.

VIVA - Mantan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, telah selesai menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan pemberian fasilitas izin ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak goreng dan turunannya periode Januari 2021 sampai Maret 2022 di Kejaksaan Agung pada Rabu, 22 Juni 2022.

Daftar Harga Pangan 2 Mei 2024: Cabai Merah hingga Gula Naik

Taat pada Hukum

“Hari ini saya menjalankan tugas saya sebagai rakyat Indonesia, taat kepada hukum memenuhi panggilan sebagai saksi di Kejaksaan Agung,” kata Lutfi.

Jika Berkas Perkara Lengkap, Kejagung Didorong Segera Bawa Kasus Timah ke Pengadilan

Menurut dia, semua pertanyaan yang diberikan penyidik sudah disampaikan jawabannya dengan sebenar-benarnya. “Saya sudah datang tepat waktu tepat hari, dan melaksanakan semua yang ditanyakan saya jawab dengan sebenar-benarnya,” ujarnya.

Baca juga: Naik Xpander ke Kejaksaan, Lutfi Beri Keterangan Soal Minyak Goreng

Terkuak, 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah Adalah Bos Sriwijaya Air

Tak Bisa Sampaikan Materi Pemeriksaan

Namun demikian, Lutfi tidak bisa menyampaikan kembali terkait materi pemeriksaan karena wewenang penyidik kejaksaan. Tentu, ia menyampaikan terima kasih kepada awak media yang sudah bersedia menunggu sejak pukul 09.10 WIB.

“Saya berterima kasih jug kepada teman-teman media yang menunggu sejak jam 9 pagi. Saya tidak akan jawab karena semua materinya. Silakan tanyakan kepada penyidik,” kata dia.

Penyidik Serahkan 5 Berkas Tersangka

Tim Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung telah menyerahkan lima berkas perkara tersangka kasus korupsi pemberian fasilitas izin ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak goreng dan turunannya ke jaksa penuntut umum (JPU) pada Rabu, 15 Juni 2022.

“Tim jaksa penyidik pada Direktorat Penyidikan menyerahkan lima berkas atas lima orang tersangka korupsi pemberian fasilitas izin ekspor CPO kepada Direktorat Penuntutan Jampidsus, untuk dilakukan penelitian sesuai Pasal 110 Ayat (1) KUHAP,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana.

Adapun, kata Ketut, lima berkas perkara yang dilimpahkan tahap I atas nama tersangka Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN Kemendag), Indrasari Wisnu Wardhana (IWW); Komisaris PT. Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor (MPT).

Kemudian Senior Manager Corporate Affairs PT. Pelita Agung Agrindustri atau Permata Hijau Group, Stanley MA (SM); General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas, Picare Tagore Sitanggang (PTS); dan penasihat kebijakan atau analisa pada Independen Research & Advisory Indonesia, Lin Che Wei (LCW).

Sementara, lanjut Ketut, pasal yang disangkakan kepada para tersangka yaitu Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Kemudian Pasal 3 jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya