30 Persen Petani di Manggarai Gagal Panen Akibat Serangan Wereng

Antonius Jeharum menatap sawah padi yang mati akibat hama Wereng.
Sumber :
  • TvOne/Jo Kenaru/ Manggarai-NTT

VIVA – Petani Antonius Jeharum (54) menatap sedih melihat sawahnya yang habis diserang hama kutu loncat. Persawahan Desa Tal Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timurgagal panen akibat serangan wereng.

Luhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di Kalimantan

Seluruh tanaman padi milik Antonius yang berusia lebih dari tiga bulan hanya menyisakan butir-butir hampa yang sama sekali tak mengandung beras. “Ini gagal panen terparah yang saya alami selama saya hidup. Ini padi yang rusak ini cocok jadi rumput untuk kerbau saja,” ujar Ayah lima anak dengan empat orang cucu itu kepada VIVA, Rabu 22 Juni 2022.

Serangan Wereng Meluas, 30 Persen Petani di Manggarai Gagal Panen

Photo :
  • TvOne/Jo Kenaru/Manggarai-NTT
10 Negara yang Mengekspor Tembakau Terbanyak di Dunia, Indonesia Segini

Disertai rasa kecewa yang dalam, dia mengaku, Dia mengaku telah menghabiskan biaya Rp2,5 juta pada musim tanam kedua yang dimulai sejak April 2022.

“Kali ini tekor, tak sepetak pun yang bisa dipanen. Ongkos tenaga kerja, traktor, pemupukan dan penyemprotan habis percuma,”sebut dia.

BPS Sumsel Rilis Nilai Tukar Petani, Naik 2,97 Persen pada Maret

Diterangkannya, serangan Kutu Loncat ditandai dengan perubahan warna batang padi dari warna hijau menjadi cokelat kemera-merahan. Kondisi tersebut, kemudian dengan cepat menyebar ke petak-petak sawah yang lain hingga akhirnya semua tanaman padi menjadi layu dan kering.

“Waktu padinya mulai berubah warna, saya langsung semprot bahkan semprotnya sampai empat kali, tapi tetap saja tidak mempan. Memang ini kutu loncat lebih sadis dari hama padi yang lain pak,” tuturnya.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai, Mika Dima, mengaku telah menerima begitu banyak laporan gagal panen yang dialami para petani di Satar Mese yang mencapai 30 persen dari total luas sawah 6.000 hektare.

Mika Dima memastikan, jenis hama yang kini menyerang persawahan Satarmese merupakan Wereng Batang Cokelat atau WBC, bukan Kutu Loncat seperti yang disampaikan oleh petani.

Sekretaris Dinas Pertanian Manggarai, Mika Dima.

Photo :
  • TvOne/Jo Kenaru/Manggarai-NTT

“Itu sebetulnya bukan Kutu Loncat mungkin karena para petani yang tidak tahu, tetapi itu merupakan satu jenis Wereng , Wereng cokelat yang sering menyerang tanaman padi di dalam waktu-waktu kondisi tertentu yang kurang bersahabat dengan tanaman,” jelas Mika Dima.

“Terkait persoalan gagal panen yang terjadi di Kecamatan Satarmese  di situ ada cukup luas serangan yang terjadi dengan intensitas 25-30 persen terjadi di beberapa lokasi yang terserang di Kecamatan Satarmese di Desa Iteng, Desa Paka, Desa Wewo, Desa Tal dan juga di Kecamatan Satarmese Barat ada Desa Hilihintir sebagian,” paparnya.

Laporan:  Jo Kenaru/Manggarai-NTT

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya