Fasilitas Baru, Paviliun Ber-AC Bagi Jemaah Haji RI di Bandara Jeddah
- MCH/Zaky Al Yamani
VIVA – Kepala KUH (Kantor Urusan Haji), Dr. Nasrullah Jasam mengatakan, ada sejumlah fasilitas baru yang memanjakan jemaah haji Indonesia gelombang kedua yang tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.
"Ada beberapa hal (inovasi). Misalnya, bandara Jeddah tahun 2019 masih plong (terbuka), tidak ada paviliun plaza yang nyaman," jelas Nasrullah Jasam kepada Tim MCH 2022 di Kantor KUH, Rabu kemarin.
"Sekarang ada paviliun tempat istirahat sejuk buat jemaah salat dan istirahat yang nyaman. Terutama di cuaca yang cukup panas. Ini sangat membantu jemaah," lanjutnya.
Memang berbeda dari pada tahun-tahun sebelumnya, layanan di Terminal Haji Bandara Jeddah tahun ini ada perbedaan yang cukup mencolok.
Fasilitas paviliun kini lebih nyaman sebab telah dilengkapi pendingin udara (air conditioner/AC). Walau bangunan paviliun cukup luas dengan ukuran sekitar 40 meter x 30 meter, namun ketika masuk udara di dalamnya langsung terasa sangat sejuk.
Untuk membuat ruangan menjadi dingin, Pengelola Bandara Jeddah melengkapi bagian atap dengan fiber tebal yang transparan. Ini makin membuat jemaah nyaman karena seolah tanpa ada sekat.
Jemaah juga tidak perlu berdesakan masuk paviliun. Setiap zona dilengkapi dengan 4 paviliun. Adapun setiap paviliun bisa menampung jemaah hingga tiga kloter.
Di dalam paviliun juga terdapat tempat salat bagi jemaah laki-laki dan perempuan yang dibuat terpisah. Sedang untuk transit, pengelola menyediakan kursi sekitar 300 buah di dalamnya.
Untuk keluar masuk paviliun juga sangat mudah karena setiap unit dilengkapi dengan 9 pintu. Sedang untuk tempat mandi dan wudlu, lokasinya juga ada di samping tiap paviliun. Di paviliun ini jemaah akan salat sunat dan berniat umrah jelang keberangkatan ke Mekkah.
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua dimulai pada 19 Juni 2022 dan berakhir pada 3 Juli 2022. Dalam pemberangkatan gelombang kedua, seluruh jemaah akan mendarat di Bandara King Abdulaziz Jeddah.
Para jemaah kemudian melaksanakan umrah wajib dengan mengambil miqat makani sejak di embarkasi atau di dalam pesawat ketika posisi terbang sejajar dengan Qarnul Manazil atau Yalamlam/ di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.