Isu Utama RI dalam Pertemuan Anggota Negara G20

Pertemuan EDM-CSWG negara-negara anggota G20
Sumber :
  • Dokumentasi KLKH

VIVA – Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK, Laksmi Dhenwanthi mengatakan, sebanyak 196 delegasi hadir dalam pertemuan kedua yang berasal dari negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional. 

Kementerian dan Lembaga Diserang Hacker

Laksmi yang juga sekaligus Chair 2nd EDM-CSWG pada saat pembukaan pertemuan Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) negara-negara anggota G20 menyebut, negara yang hadir di anataranya 120 delegasi hadir secara faktual di Jakarta, dan 76 delegasi lainnya mengikuti pertemuan secara virtual.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK, Laksmi Dhewanthi

Photo :
  • Dokumentasi KLKH
Pakar Hukum Sebut Prosedur IUP untuk Kepentingan Nasional dan Hilirisasi

"Kepemimpinan Indonesia dalam pertemuan EDM-CSWG tercermin salah satunya dari berbagai isu prioritas yang disampaikan oleh Indonesia, sejak awal langsung mendapat dukungan dari negara-negara anggota, termasuk negara yang diundang, serta organisasi internasional," ujar Laksmi dalam keterangannya, Sabtu 25 Juni 2022.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK, Sigit Reliantoro yang juga sekaligus Co-Chair kali ini menerangkan, bahwa setelah pertemuan pertama di Yogyakarta, Indonesia telah menerima masukan atas studi-studi pembahasan untuk EDM-CSWG. 

Direksi dan Komisaris Bank Mandiri Dirombak, Ini Susunan Terbarunya

Sigit kemudian menyampaikan apresiasi atas masukan dan partisipasi dari para delegasi.

“Kami menghargai dan berterima kasih atas masukan berharga Anda yang kami terima setelah pertemuan EDM-CSWG pertama,” ungkap Sigit.

Agenda EDM-CSWG mempunyai arti strategis bagi Indonesia dalam Forum G20 untuk menunjukkan kepada dunia, komitmen Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim yang berkelanjutan.

EDM-CSWG pada Presidensi G20 Indonesia kali ini, mengusung tiga isu prioritas yang akan menjadi fokus pembahasan dari setiap pertemuan. 

Isu tersebut antara lain: (1) Mendukung pemulihan yang berkelanjutan (supporting more sustainable recovery); (2) Peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing land-and sea-based actions to support environment protection and climate objectives); dan (3) Peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing resource mobilization to support environment protection and climate objectives).

Tiga isu prioritas dan misi-misi utama EDM-CSWG akan dibahas dan dirumuskan menjadi komitmen kolektif G20 melalui adopsi suatu Communiqué Menteri-Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim G20 sebagai dokumen utama hasil pertemuan. 

Communiqué ini direncanakan akan diadopsi pada Pertemuan Tingkat Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim G20 yang akan diselenggarakan pada 31 Agustus 2022 di Bali, Indonesia.

Pada EDM-CSWG yang kedua ini, akan dibahas Building Blocks yang membentuk Communiqué bersama tingkat Menteri. Pada bagian Environment Deputies Meeting (EDM) beberapa topik yang akan dibahas antara lain adalah Land Degradation, Halting Biodiversity Loss, Integrated and Sustainable Water Management, Resource Efficiency and Circular Economy, Marine Litter, Ocean Conservation, dan Sustainable Finance.

Kemudian, pada bagian Climate Sustainability Working Group (CSWG), dilakukan pembahasan 3 studi, yaitu: (1) Peran co-benefit mitigasi-adaptasi untuk menciptakan masa depan yang lebih tangguh bagi semua; (2) Percepatan Implementasi NDC dan transisi berkelanjutan menuju masa depan rendah emisi GRK dan ketahanan iklim melalui pemanfaatan nilai ekonomi karbon; dan (3) memperkuat aksi dan kemitraan untuk inisiatif kelautan yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya