- VIVA/Dedy Priatmojo
VIVA – Kepala PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi Daerah Kerja Mekah, Mukhammad Khanif mengungkapkan, Arab Saudi melakukan pengetatan memasuki kota Mekah di musim haji. Termasuk di antaranya para jemaah haji yang akan datang ke Mekah.
"Tahun ini pemerintah Arab Saudi melakukan pengetatan terkait jemaah-jemaah yang akan melaksanakan ibadah haji 2022. Pengetatan terkait tasreh yang diberlakukan kepada seluruh jemaah yang nanti melaksanakan ibadah haji," kata Khanif.
"Hal ini terlihat di tempat-tempat check point yang jalur-jalur di mana jalan menuju kota Mekah ini. Jalur dari Madinah itu ada di Jummum dan kemudian di jalur Jeddah di pintu masuk sebelum kota Mekah," katanya.
Hal ini memang diperuntukkan bagi seluruh kendaraan yang akan masuk ke kota Mekah. Seluruh kendaraan akan diperiksa di sana dan akan ditanyakan terkait tasreh atau surat izinnya
"Semua mobil yang akan masuk akan diperiksa. Mungkin penduduk Mekah ada pengecualian. Tapi kalau dari luar pasti akan ditanya terkait tasrehnya. Kalau jemaah haji pasti akan ditanyakan tasreh hajinya."
Diharapkan dengan adanya pengetatan ini jalan-jalan di kota Mekah tidak menjadi padat dan macet. Karena saat ini mulai mendekati puncak haji. Semua jemaah akan berangkat ke Arafah sampai proses puncak haji dan kembali lagi ke Mekah.
"Sehingga diharapkan seluruh jalur yang ada di Mekah ini bisa dilalui dengan lancar" papar Khanif.
Jemaah Tertahan Masuk Mekah
Khanif pun mengimbau para jemaah haji Indonesia agar tidak melakukan perjalanan yang jauh dari kota Mekah, karena dimungkinkan akan ada pengecekan terkait izin perjalanan.
"Jangan sampai ketika tidak ada izin untuk melakukan perjalanan, jemaah haji juga mengalami kesulitan terkait pengamanan di jalan ini," ungkapnya
Menurut Khanif, beberapa hari lalu ada satu rombongan jemaah haji yang mengambil miqat jauh dari kota Mekah, sehingga jemaah ini tertahan di sana dan harus dijemput oleh maktab jemaah haji yang bersangkutan.
"Ini memerlukan waktu dan tentu saja akan mengurangi kenyamanan jemaah. Jadi sebelum melakukan perjalanan, semestinya jemaah mengajukan permohonan izin ke maktab-maktab yang melayaninya. Sehingga tidak ada masalah di perjalanan," ujarnya
Jemaah yang sempat tertahan merupakan rombongan dalam satu kendaraan. "Sebelumnya kita belum pernah mendengar ada jemaah yang tertahan seperti itu ya, baru kali ini tapi alhamdulillah sudah dapat diselesaikan. Ada kurang lebih 15 orang," kata Kadaker
"Miqat kan ada beberapa tempat di Mekah, memang, tidak ada larangan sebelumnya miqat itu di mana, tapi mungkin karena tempatnya jauh jadi izin dulu ke maktab sehingga perjalanan tidak terganggu," imbuhnya