Ini Masalah Tersering Dialami Jemaah Haji Indonesia di Masjidil Haram

Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi
Sumber :
  • Reasahalharamain

VIVA – Seksi Petugas dan Keamanan Jemaah Daerah Kerja (Daker) PPIH Mekah mengungkapkan hasil evaluasi sementara terkait permasalahan yang paling sering dialami jemaah haji Indonesia di Masjidil Haram.

Bus Salawat Ramah Lansia dan Disabilitas Disiapkan untuk Jemaah Haji Indonesia

Hasil evaluasi sementara, masalah jemaah yang paling banyak terjadi di Masjidil Haram adalah lupa atau tidak tahu jalan pulang ke hotel. Namun tahun ini, jemaah yang seperti itu mudah diarahkan karena rata-rata masih berusia muda di bawah 65 tahun dengan tingkat pengetahuan yang mencukupi. 
 
“Hampir tidak ada risti (pelindungan), seperti tahun 2019 yang luar biasa. Tiap hari tahun 2019, hampir ada 200 jemaah tersesat, sekarang paling banyak 20. Ini sama teman-teman langsung diatasi. Kalau ada jemaah yang tersesat. Linjam wajib membantu sampai titik bus pengantaran,” ujar Kepala Seksi Petugas dan Keamaaan Jemaah, Kolonel Muftil Umam.
 
Sedangkan untuk kasus di dalam Masjidil Haram hampir tidak ada. Ada beberapa kasus kecil misalnya karena ketidaktahuan, jemaah menggunakan jasa kereta dorong ilegal.

Kepala Seksi Petugas dan Keamaaan Jemaah, Kolonel Muftil Umam

Photo :
  • MCH 2022
Embarkasi Solo Akan Berangkatkan 35.977 Jemaah Calon Haji Asal Jateng dan DIY

Permasalahan yang melibatkan otoritas kerajaan Arab Saudi juga relatif tidak ada. “Ada satu-dua masalah. Ada jemaah yang merokok. Ada yang merokok di sekitaran sai, habis sai langsung merokok, sehingga didatangi Askar. Tidak sempat dibawa ke askar, akhirnya bisa diselesaikan,” ujarnya.

Karenanya Muftil mengimbau jemaah bisa menahan agar tidak merokok di sekitaran masjid. Apalagi di dalam Masjidil Haram.

Catat, Dokter Sarankan Jemaah Haji Bawa Obat-obatan Ini ke Tanah Suci

“Pertama, soal tingkah laku yang susah diubah, soal rokok. Kedua, membawa uang. Kadang jemaah suka menaruh sesuatu misalnya bawa uang, tasnya ditinggal saat wudhu, terus lupa. Yang penting lagi, jaga kesehatan kurangi ke luar hotel menyambut Armuzna,” kata dia.

KBIH juga diimbau untuk tidak membuat program umrah berkali-kali yang ujungnya menguras tenaga jemaah. “KBIH tertentu ada yang menargetkan jemaahnya umrah 7-8 kali. Terutama di wilayah Jawa Barat. Ini menjadi beban jemaah, apalagi dalam kondisi kurang sehat. Kalau dipaksakan, sementara sebentar lagi kita akan melaksanakan puncak haji,” ujarnya.
 
Sementara itu laporan harian Kantor Urusan Haji per 28 Juni 2022 malam menunjukkan total kedatangan jemaah haji reguler di Arab Saudi telah mencapai 78.839 jemaah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya