Kiat Hindari Penyakit Jantung Kambuh saat Berhaji

Jemaah haji Kloter 27 Jakarta jalur fast track di Bandara Jeddah
Sumber :
  • MCH / Zaky Al Yamani

VIVA – Anggota tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah, Mohammad Rizki Akbar mengimbau jemaah calon haji Indonesia untuk berhati-hati jika beraktivitas fisik terlalu berat karena dapat menyebabkan kekambuhan penyakit jantung.

Terpopuler: Ramalan Zodiak sampai Penjelasan Buya Yahya Soal Panggilan Pak Haji

"Ada kesamaan pemicu yang menyebabkan kekambuhan penyakit jantung dari kedua kelompok pasien, yaitu aktivitas fisik yang terlalu berat," kata Rizki.

Dia menyampaikan, pihaknya sedikitnya melayani 10 pasien penyakit jantung di pelayanan rawat jalan KKHI Mekkah setiap harinya.

Belum Haji Bolehkah Dipanggil Pak Haji? Begini Buya Yahya Menjelaskan

Secara umum, jemaah yang menjalani pemeriksaan sudah memiliki riwayat penyakit jantung sejak di Indonesia. Namun ada juga kelompok pasien yang sebelumnya tidak mengetahui bahwa mereka punya penyakit jantung, katanya.

Selain aktivitas fisik yang terlalu berat, alpa mengonsumsi obat secara rutin pun dapat memicu kondisi yang tidak diharapkan pada kelompok yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Tak Banyak Masalah, Kemenag Nilai Proses Persiapan Haji Berjalan Baik

"Yang sebelumnya tidak mengetahui punya penyakit jantung, karena dipicu ibadah fisik yang cukup berat, muncul baik dalam bentuk keluhan nyeri dada maupun keluhan sesak nafas," ujar Rizki.

Jemaah haji Kloter 27 Jakarta jalur fast track di Bandara Jeddah

Photo :
  • MCH / Zaky Al Yamani

Selain aktivitas fisik, umumnya pasien sudah memiliki faktor risiko yang dapat menjadi pemicu, ditambah dengan cuaca yang ekstrem di Arab Saudi.

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kelainan jantung. Jika jemaah dengan aktivitas yang tinggi dan tidak dikontrol obat-obatan, tekanan darahnya dapat naik dengan cepat sehingga bisa memicu munculnya kelainan jantung, tambah Rizki.

Ia mengingatkan agar jemaah haji mengetahui batas kemampuan fisik diri sendiri, mengingat ibadah haji merupakan ibadah yang melibatkan aktivitas fisik yang berat. Selain itu jemaah juga diminta untuk minum obat rutin tepat waktu.

"Setiap jemaah yang kemudian merasakan adanya keluhan sebaiknya langsung sampaikan kepada dokter kloternya untuk dievaluasi apakah ada masalah dengan kondisi kesehatannya," ucapnya.

Gejala yang patut diwaspadai antara lain merasa sesak napas,mudah lelah saat beraktivitas, atau biasanya ditandai dengan adanya bengkak di tungkai kaki, adanya keluhan nyeri di dada serta dada berdebar. 

Kondisi demikian patut diwaspadai dan perlu segera diperiksa ke dokter, katanya.

Ikuti kabar terbaru terkait pelaksanaan ibadah haji 2022 di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya