Sudah Ada 61 Jemaah Haji Calon Peserta Safari Wukuf di Arafah

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di kawasan Aziziyah Janubiyah
Sumber :
  • Humas Kemenag RI

VIVA – Tim Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) daerah kerja Mekah sudah menyiapkan 10 bus untuk safari wukuf jamaah haji yang sakit. Dan sementara ini, sudah ada 61 jemaah calon peserta Safari Wukuf.

Kementerian Haji Meminta Jemaah Umrah Harus Keluar dari Arab Saudi pada 6 Juni

"Kami menyediakan kurang lebih 10 bus. Empat bus untuk jamaah sakit yang posisinya dibaringkan dan enam bus disiapkan untuk jamaah safari wukuf dalam kondisi duduk," kata Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah dr Andi Ardjuna Sakti.

Untuk bus yang duduk, jumlah kursi yang diisi kurang lebih 50 persen, dengan estimasi satu bus dapat membawa 25 jemaah. Sehingga total sekitar 125 jemaah haji bisa disafariwukufkan dengan bus.

Peringatan Penting, Hati-Hati dengan Penawaran Haji Tidak Resmi di Media Sosial

Sedangkan untuk jemaah yang berbaring disiapkan empat bus dengan kapasitas masing-masing bus kurang lebih diisi enam sampai delapan jemaah.

Pada setiap bus, KKHI Mekah akan menugaskan tim yang terdiri dari dokter, perawat dan tenaga pendukung kesehatan (TPK).

Terpopuler: Ramalan Zodiak sampai Penjelasan Buya Yahya Soal Panggilan Pak Haji

Fasilitas Baru buat Jemaah Haji Indonesia saat wukuf di Arafah

Photo :
  • MCH 2022

Kemudian setiap bus akan diisi pembimbing ibadah. Jadi jamaah yang akan disafariwukufkan tidak akan terlepas dari pelayanan kesehatan dan ibadah yang merupakan kolaborasi antara Kemenag dan Kemenkes, katanya.

Dia mengatakan sampai saat ini sudah 61 jamaah peserta calon safari wukuf. Tim kesehatan KKHI Mekah yang menjadi penentu jamaah haji yang akan jalani safari wukuf.

Ardjuna mengatakan data jemaah yang ikut safari wukuf ini, sifatnya masih sementara dan bisa berubah. Tergantung dari hasil penilaian tim dokter safari wukuf.

Tim kesehatan KKHI Mekah masih terus mengevaluasi jamaah haji yang sudah masuk data safari wukuf hingga 8 Dzulhijah.

"Kita akan mengevaluasi kesehatan jemaah sampai H-1. Di H-1 nanti inilah diperkirakan semua jemaah yang akan disafariwukufkan kita akan dapatkan datanya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya