ACT Benarkan Gaji Pimpinan Sampai Rp250 Juta per Bulan, Tapi...

Presiden ACT, Ibnu Khajar menggelar konferensi pers.
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

VIVA Nasional – Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjadi perbincangan usai dituding terlibat indikasi penyelewengan dana umat. Salah satu indikasi penyelewengan dan pemborosan dana ini tampak dari gaji petinggi ACT yang sangat fantastis.

Salah satu penerima gaji besar ialah mantan Presiden dan salah satu pendiri ACT, Ahyudin. Diketahui, pendapatan yang diterima Ahyudin tiap bulannya mencapai Rp250 juta.

Presiden ACT, Ibnu Khajar membenarkan perihal pendapatan bulanan Ahyudin yang sebesar Rp250 juta. Gaji tersebut juga sempat diberlakukan pada awal tahun 2021 silam.

"Jadi, kalau pertanyaannya apa sempat diberlakukan? Iya, kami sempat memberlakukan di Januari 2021 tapi tidak berlaku permanen," ungkap Ibnu dalam konferensi pers, Senin, 4 Juli 2022.

Sebut Ada Pengurangan Gaji Karyawan saat Pandemi

Ibnu menjelaskan, gaji tersebut sempat diberlakukan pada Januari 2021 silam. Namun, kebijakan itu tak berlangsung secara permanen terlebih karena filantropi ACT saat pandemi Covid-19 tidak dalam kondisi yang stabil.

"Saat terjadi pergantian komposisi, kami memilah dua hal apakah kami harus mengurangi karyawan waktu itu atau mengalokasi dana karyawan. Akhirnya kami pilih untuk kurangi gaji karyawan. September 2021, kondisi filantropi menurun secara signifikan sehingga kami minta seluruh karyawan untuk berlapang dada mengurangi gaji karyawan," bebernya.

Ibnu Buka-bukaan Gajinya Tidak Lebih dari Rp100 Juta

Krisis Ekonomi, Pemerintah China Lakukan Penghematan Ketat

Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar gelar konferensi pers.

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Ibnu, dalam kesempatan itu juga buka-bukaan soal pendapatan dirinya sebagai Presiden ACT saat ini. Kata Ibnu, gaji bulanannya saat ini tidak lebih dari Rp100 juta. 

Gaji-THR Karyawan PTDI Telat Dibayar, Wamen BUMN Buka Suara

"Sebagai pimpinan, kita sebutnya presidium, yang diterima (gajinya) tidak lebih dari Rp100 juta," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau yang kerap disingkat ACT sedang menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, para petinggi yayasan ini diduga menyelewengkan dana donasi. Selain itu, mereka juga dianggap tidak transparan dalam penyaluran dananya. 

Karyawan PT Dirgantara Indonesia Demo Tuntut Gaji dan THR, Manajemen Buka Suara

Setelah diinvestigasi oleh salah satu media nasional, para petinggi ACT dikabarkan menggunakan dana donasi untuk kebutuhan pribadi. Kemudian, laporan keuangan sejak tahun 2021 tidak dirilis oleh pihak ACT. Padahal sejak berdiri dari tahun 2005 hingga 2020, mereka rutin memposting laporan keuangan di situs resmi ACT sebagai bentuk transparansi.

Ilustrasi uang tunai/gaji/pesangon.

Berburu Cuan Lewat Gajian

Akhir bulan menjadi momentum anak muda untuk beralih ke HP (smartphone/ponsel pintar) baru, karena merupakan waktunya gajian. Hal ini tentu tidak disia-siakan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024