Kenaikan Biaya Haji Sebanding dengan Fasilitas? Ini Catatan Kemenag

Fasilitas Baru buat Jemaah Haji Indonesia saat wukuf di Arafah
Sumber :
  • MCH 2022

VIVA Nasional – Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menaikkan biaya pelayanan Masyair (layanan di Arafah, Muzdalifah, Mina) pada musim Haji 2022. Biaya pelayanan Masyair yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi naik lebih dari dua kali lipat pada Haji 2022.

Embarkasi Solo Akan Berangkatkan 35.977 Jemaah Calon Haji Asal Jateng dan DIY

Pelayanan Masyair adalah biaya prosesi ibadah haji selama di Arafah, Mina, dan Muzdalifah selama empat hari. Apakah kenaikan ini sebanding dengan pelayanan yang didapat oleh jemaah haji Indonesia?

"Tentu kami berharap lebih baik lagi. Dengan kenaikan yang cukup signifikan, kami, muasasah, atau syarikah Asia Tenggara berharap bisa memberikan layanan yang terbaik" kata Kepala Satuan Operasional Masyair, Nasrullah Jasam di sela memantau langsung kedatangan jemaah haji Indonedia di Arafah, Kamis 7 Juli 2022.

Catat, Dokter Sarankan Jemaah Haji Bawa Obat-obatan Ini ke Tanah Suci

"Sejauh ini masih belum ada catatan dari kami. Tentu kami akan terus diskusikan, kami akan evaluasi. Tapi setidaknya tahun ini kalau kami lihat, tenda-tenda jemaah lebih nyaman dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.

Di sisi lain, Nasrullah juga memahami, kenaikan biaya Masyair tidak melulu soal peningkatan layanan dan fasilitas, tetapi juga peningkatan upah para pekerja.

ISPA Menjadi Ancaman Utama Bagi Jamaah Haji Indonesia

"Dan memang kenaikan bukan hanya terkait dengan layanan, tapi juga ada kenaikan honor atau upah bagi para pekerja. itu dampaknya seperti itu," jelas Nasrullah.

"Tapi apapun itu, kami tentu terus meminta kepada pihak Syarikah agar area yang sudah kita bayarkan ini harus disesuaikan dengan peningkatan layanan di Masyair ini." Imbuhnya

Kasur Kekecilan dan Tambahan Toilet

Nasrullah mengakui ada beberapa catatan dari sejumlah pihak sebagai bagian dari evaluasi untuk meningkatkan layanan jemaah haji Indonesia di Masyair (Armuzna) pada tahun depan.

"Misalnya ukuran kasur yang dinilai sebagian pihak terlalu sangat pas-pasan sekali. Meskipun tahun ini baru bertama kali (fasilitas kasur di tenda Arafah)," ungkap Nasrullah.

"Misalnya juga kamar mandi, kalau di Arafah ini sudah cukup lumayan banyak, tapi kami minta antara yang perempuan dan laki-laki dipisah. Karena jumlah jemaah perempuan lebih banyak dari laki-laki. Kami minta alokasi lebih untuk perempuan lebih diperbanyak," sambungnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya