Bocah Meninggal Dipaksa Setubuhi Kucing Kerap Dipukuli Teman

Ilustrasi perundungan.
Sumber :
  • ANTARA News/Andre Angkawijaya

VIVA Nasional – Fakta baru kasus perundungan anak berusia 11 tahun yang dipaksa menyetubuhi kucing hingga diviralkan oleh temannya sehingga menyebabkan korban meninggal akibat depresi berat di Kabupaten Tasikmalaya itu, menemukan fakta baru. Ternyata, semasa hidupnya korban kerap dipukuli oleh temannya. Hal itu diungkapkan Titing (39) ibu kandung korban. 

Menurut Titing, anak kedua dari empat saudara itu sering menceritakan bahwa selama ini kerap dipukuli dan diejek oleh teman sebayanya ketika bermain. 

Selain menjadi korban perundungan selama masih hidup, bocah itu diketahui kerap dipukuli oleh teman-teman bermainnya selama ini. Terlebih, pasca video perundungan itu menyebar, kondisi anaknya semakin drop dan depresi berat karena berdampak terhadap penurunan kesehatan. Korban langsung tak mau makan dan minum karena sering melamun. 

"Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus. Setelah video itu viral, anak saya terus dibully sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan. Sebelum kejadian itu pun, anak saya curhat katanya sering dipukuli oleh temannya," kata ibu korban, Titing, Kamis, 21 Juli 2022.

Ilustrasi Perundungan. (sumber: iStockphoto)

Photo :
  • vstory

Menurut Titing, kondisi anaknya semakin drop ketika tak masuk makan dan minum akibat banyak melamun. Anaknya saat itu dilarikan ke rumah sakit lantaran mengeluhkan sakit tenggorokan. 

"Kondisi anak saya semakin memburuk, ketika gak mau makan. Sebelum meninggal kan ia dirawat dulu di rumah sakit. Katanya tenggorokannya sakit," ucap Titing. 

Setelah viral dan pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya dan mendalami kasus ini, pihak keluarga mengaku sempat didatangi keluarga para pelaku dan meminta maaf. 

Orang tua korban mengaku sudah menerima kejadian ini sebagai takdir dan menginginkan kasus serupa tak terulang. 

Sebelumnya, seorang anak berinisial F (11) yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah Dasar (SD), meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SMC Tasikmalaya usai mengalami depresi. Ia depresi setelah dirinya menjadi korban perundungan teman-temannya dipaksa menyetubuhi seekor kucing. 

Mirisnya, saat korban menyetubuhi kucing itu direkam dan disebarluaskan oleh teman-temannya, hingga korban mengalami depresi berat. 

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, setelah pihaknya mendengar informasi tersebut langsung melakukan investigasi. Ternyata video rekaman korban menyetubuhi kucing itu dilakukan pada akhir bulan juni lalu. 

"Awalnya kami mendapat informasi video viral bahwa anak menyetubuhi kucing. Setelah kami lakukan pendalaman, ternyata betul yang ada di video itu ada di suatu tempat di Tasikmalaya. Kemudian, kita mencoba mendalami, kita mendapatkan bahwa video itu dibuat pada bulan juni akhir," kata Ato Rinanto, Kamis.

ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto

Photo :
  • tvOne

Menurut Ato, akibat dari depresi berat itu, korban mengalami penurunan psikis hingga akhirnya pada hari, Jum'at pekan lalu dilarikan ke RSUD SMC Tasikmalaya. Namun, anak malang itu nyawanya tak bisa terselamatkan, meninggal dunia pada Minggu, 17 Juli 2022.

Olga Pura-pura Meninggal Agar Lolos dari Maut

"Jadi kronologisnya ada anak 11 tahun kelas lima SD, berinisial F untuk menyetubuhi kucing. Kemudian dalam peristiwa itu direkam dan disebarkan. Efek dari disebarkannya itu, kemudian kami menduga anak itu mengalami depresi berat. Sampai pada hari Jum'at kemarin, dibawa ke rumah sakit SMC Singaparna. Sampai pada akhirnya, informasi yang kami dapatkan pada malam Senin kemarin meninggal," ucap Ato. 

Laporan: Deden Ahdani/tvOne Tasikmalaya
 

Dipicu Emosi, Ayah Tiri Aniaya Bayi 10 Bulan Hingga Tewas
Jhony Iskandar

Tak Ada Tanda Penyakit Serius, Jhonny Iskandar Sempat Live TikTok Sehari Sebelum Meninggal

Kabar duka datang dari penyanyi dangdut senior Jhonny Iskandar yang meninggal dunia pada Jumat 10 Mei 2024. Kabar tersebut diumumkan melalui pesan singkat kepada media.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024