Mahfud MD: yang Ngomong Islamofobia Abu Janda Bukan Pemerintah

Menko Polhukam Mahfud MD.
Sumber :
  • Instagram @mohmahfudmd

VIVA Nasional – Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan tidak ada islamofobia di Indonesia. Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam acara Dialog Kebangsaan 'Imaji Satu Abad Indonesia' yang diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa, 26 Juli 2022. 

"Ada lagi yang mengatakan tulisan di medsos ini, ramai ini, di Indonesia itu orang Islam itu mayoritas, mayoritas orang Islam di Indonesia. Tetapi di Indonesia terjadi islamofobi, saya katakan ndak ada islamofobi di Indonesia, ndak ada, apa coba?" kata Mahfud MD.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Photo :
  • ANTARA/Istagram/@mohmahfudmd

Mahfud menegaskan tidak ada islamofobia di Indonesia. Hal itu dibuktikan bahwa saat ini orang-orang Islam sudah bebas bersaing di politik, di pemerintahan, bahkan menjadi tokoh-tokoh intelektual.  

"Fobinya apa? Fobi itu kan artinya tiga, satu takut, pemerintah takut terhadap orang Islam. Oleh sebab itu dipinggirkan, kebijakannya anti-Islam, ndak ada ini pemerintah yang takut pada orang Islam. Malah pemerintahnya seneng tuh menyatakan Islam, bawa sajadah, menteri bawa sajadah, Presiden ke masjid, Presiden ke pesantren, ndak malu, ndak takut tuh ngaku Islam. Enggak ada yang benci, orang-orang boleh bersaing semua orang Islam, itu fobi," ungkapnya

Menurutnya, Islamofobia memang pernah terjadi di masa orde baru. Dimana orang-orang Islam malu-malu dan menyembunyikan identitasnya sebagai muslim ketika ingin maju di pemerintahan. 

"Orang Islam dulu kan kalau mau ngaku orang Islam itu ndak boleh maju lho itu dulu. Orang NU nggak bisa maju dulu, ndak ngaku zaman orde baru itu kalau orang NU. Banyak profesor di UGM baru tahu saya kalau mereka orang NU tuh sesudah reformasi, karena zaman Orde Baru ndak berani ngaku, ada fobi, sekarang ndak, ndak ada fobi," katanya

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini lantas merespon postingan media sosial yang menuding ada Islamofobia di Indonesia. Postingan itu memotret fenomena celana cingkrang dan cadar dianggap kearab-araban. Kemudian ketika ada orang mengaji dianggap radikal.
 
"Saudara, yang mengatakan itu bukan pemerintah, rakyat terhadap rakyat lain. Itu bukan fobi namanya, bukan islamofobi. Yang mengatakan itu Abu Janda, bilang ke ini, lalu dibilang islamofobi, dia yang fobi, pemerintah kan tidak," tegas Mahfud. 

Romo Magnis Ungkap Lima Pelanggaran Etika Berat di Pilpres 2024

Abu Janda, Pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Ia kembali menegaskan pemerintah tidak pernah mengeluarkan kebijakan yang dikategorikan sebagai Islamofobia. Adapun adanya pernyataan-pernyataan yang menyebut orang pakai cadar dinilai seperti kearab-araban, itu bukan pernyataan pemerintah, bukan kebijakan negara

Ketua KPU Ungkap Saksi Ahli Ganjar-Mahfud di MK Itu Saksi dari Nasdem di Rekapitulasi Suara Pemilu

"Dulu, zaman Daud Yusuf memang orang dilarang pakai jilbab seperti gini, resmi dilarang. Itu fobi namanya, sekarang ndak, orang pakai, bahkan polisi sendiri sekarang punya pakaian muslim, masa dibilang fobi?" ujarnya

Megawati Soekarnoputri bersama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Hasto PDIP Sebut Ganjar-Mahfud Bakal Ketemu Megawati Pekan Depan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bakal bertemu Megawati Soekarnoputri.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024