Promosi Aneka Produk Indonesia di Supermarket Jeddah

Indonesian Week Festival di Sarawat Superstores Jeddah
Sumber :
  • MCH 2022

VIVA – Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah bersama Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah menggelar Indonesian Week Festival dalam rangka mempromosikan produk Indonesia di Arab Saudi.

Jaga Kesehatan, Ini Obat-obatan yang Perlu Dibawa Jemaah Haji

Festival ini berlangsung sejak 28 Juli 2022 hingga 18 Agustus 2022 di Sarawat Superstores Jeddah. Total 140 produk Indonesia dipajang di supermarket ini. Angka ini meningkat dibanding tahun lalu yang cuma 80 produk.

"Ini festival yang kedua kali kami lakukan di supermarket ini, pertama tahun 2021 dan kali ini bertepatan dengan HUT ke-77 Republik Indonesia," kata Konjen RI Jeddah, Eko Hartono di Jeddah, Kamis 28 Juli 2022.

Penting, 10 Tips Agar Jemaah Haji Tak Tersesat di Arab Saudi

"Memang ada peningkatan (jumlah produk yang dipajang di supermarket ini) karena importir melihat minat atau animo masyarakat begitu tinggi untuk membeli," lanjutnya.

Eko menambahkan, sebagian besar produk yang ditawarkan di festival tersebut sudah ada di pasar Jeddah, meski ada juga produk baru yang diluncurkan. Artinya jika ada peluncuran produk baru berarti ada harapan produk Indonesia bisa diterima di pasar.

Pantau Hotel & Dapur di Madinah, Menag Pastikan Fasilitas Layanan Jemaah Lansia

Diharapkan dengan banyaknya produk Indonesia di pasar Saudi, nantinya juga akan semakin dikenal dan dapat digunakan oleh pengelola katering untuk layanan konsumsi bagi jemaah haji.

Konjen RI Jeddah, Eko Hartono di Indonesian Week Festival di Jeddah.

Photo :
  • MCH 2022

Menurutnya, tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana sebanyak mungkin produk Indonesia bisa ada di pasar Saudi, bukan hanya menyasar jemaah haji tapi yang lebih strategis dan keuntungan jangka panjang adalah memenuhi kebutuhan pasar penduduk Saudi secara luas.

"Kalau haji hanya 1-2 bulan. Kalau produk itu tersedia di pasar untuk kebutuhan masyarakat di Saudi akan lebih baik," tambah dia.

Tantangan lainnya adalah sampai saat ini belum ada insentif pajak, dan adanya syarat-syarat produk yang ditetapkan Saudi Food and Drug Authority.

Juga terkait dengan pajak masuk, karena jika tidak ada perjanjian perdagangan bebas (Free Trade agreement) dengan Saudi akhirnya produk Indonesia yang masuk ke Saudi juga akan dikenakan pajak.

Begitu pula dengan ongkos transportasi untuk mengangkut barang dari Indonesia ke Saudi, diharapkan ke depan semakin murah sehingga produk Indonesia semakin kompetitif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya