Pengacara Istri Ferdy Sambo Geram Kliennya Seperti Tak Dianggap Korban

Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir Yosua atau Brigadir J
Sumber :
  • tvOne

VIVA Nasional - Kuasa Hukum dari Istri Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis menilai kliennya saat ini seperti tidak dianggap sebagai korban dalam kasus kematian Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Menurutnya, kasus ini justru muncul spekulasi liar terhadap kliennya.

Sederet Kontroversi Pendeta Gilbert, Olok-olok Salat hingga Pakai Jam Harga Fortuner

Menurut Arman, kasus itu justru berfokus pada spekulasi liar dan isu miring tanpa melihat keberadaan kliennya yang berinisial PC sebagai korban. Padahal, ia bilang PC adalah korban.

Dia menuturkan, PC diduga mengalami pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J sebelum baku tembak dengan Bharada E terjadi.

Dikompori Agar Debat Lawan Hotman Paris, Rocky Gerung: Cincin Beliau Lebih Berkilau dari Otaknya

"Dugaan tindak pidana kekerasan seksual malah tenggelam oleh segala isu yang ada. Padahal, negara yang kita cintai ini menganut asas kemanusiaan yang adil dan beradab," kata Arman, Minggu 31 Juli 2022.

Arman menyampaikan, dalam kasus ini seharusnya dikedepankan pendekatan terhadap perempuan. Sebab, perempuan merupakan kelompok rentan yang menjadi korban kekerasan seksual, tanpa pandang bulu dia siapa. 

Song Joong Ki Berperan Sebagai Karakter Ini di Queen of Tears

Menurut dia, dalam kasus ini seorang istri dari jenderal telah menjadi korban. "Syukur Alhamdulillah klien kami selamat karena ada Brigadir E yang menyelamatkan, sehingga nyawa dan keselamatannya masih bisa dijaga," jelasnya.

Ajudan Irjen Ferdy Sambo selesai diperiksa Komnas HAM

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Baca Juga: Debat Panas, Saor Siagian Vs Eric soal Bola Liar Kematian Brigadir J

Arman menegaskan, saat ini seharusnya apa yang terjadi terhadap PC harus dipercayai sampai terdapat bukti yang menyatakan hal sebaliknya.

Dia mengatakan demikian karenabila di kemudian hari dugaan tindak pidana tersebut terbukti sesuai yang dilaporkan. Maka itu, dugaan perbuatan yang dilakukan Brigadir J sebagai penghinaan dan kejahatan besar terhadap martabat, kehidupan seorang perempuan, dan  keluarganya.

Dia menambahkan, apabila dugaan itu terbukti di kemudian hari maka korban dari Brigadir J tak hanya PC tapi Irjen Ferdy sebagai suami. Selain itu, ada juga masa depan anak-anak keduanya. Kemudian, ada juga orang tua, Brigadir E, dan institusi Polri.

"Kami berharap perkara ini akan dibuka dengan seterang-terangnya dan sejelas-jelasnya," tuturnya. 

Ditarik ke Bareskrim

Kasus kematian Brigadir J saat ini juga tengah ditangani Bareskrim. Tewasnya Brigadir J mencuat diduga karena baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta, Jumat, 8 Juli 2022. 

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. "Ya benar (ditangani Bareskrim)," kata Dedi kepada VIVA, Minggu, 31 Juli 2022.

Dedi mengatakan, alasan Bareskrim kembali menangani kasus ini yang sebelumnya di Polda Metro Jaya karena demi efisiensi dan efektivitas penyidikan. Dia bilang, penanganan kasus Brigadir J kini digabungkan dengan tim khusus yang telah dibentuk Kapolri Listyo Sigit. 

"Dalam rangka efesiensi dan efektifitas menejemen penyidikan, disatukan dengan tim sidik timsus," katanya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya