Turis Asing Antre Lama di I Gusti Ngurah Rai, APPMB: Menampar Bali

Wisatawan asing saat mengantre di konter imigrasi Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh

VIVA Nasional – Keluhan wisatawan asing saat mengantre di konter imigrasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali jadi sorotan. Apalagi antrean itu juga dipublikasikan media asing. 

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Para bule itu mengeluhkan antrean panjang hingga di atas 5 jam hanya untuk mendapatkan stempel dari petugas imigrasi di Bandara Ngurah Rai Bali. 

Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) Puspa Negara menyebut, layanan itu menampar wajah Bali. Dia mengatakan demikian karena Bali belum lama dibuka untuk wisatawan global sejak pandemi COVID-19. 

Melodi Bali Memukau New York: Navicula dan Endah N Rhesa Luncurkan Album "Segara Gunung"

"Sangat tidak berbanding lurus dengan upaya menuju kebangkitan pariwisata Bali saat ini. Meski masih di tengah pandemi COVID-19 level 1," kata Puspa dalam keterangannya, Minggu, 31 Juli 2022.

Dia berharap kondisi seperti itu segera dapat perhatian terutama dari pengelola bandara, Keimigrasian dan pihak terkait di Bandara Ngurah Rai.

Health Ministry Warns Dengue Fever to Bali Tourists

Wisatawan asing saat mengantri di konter imigrasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bal

Photo :
  • Istimewa/Maha Liarosh
 

Ia menambahkan, wisman yang berkunjung ke Bali memiliki length of stay yang pendek yaitu  rata-rata 3 hingga 7 hari. Ia juga berharap, keimigrasian dan pihak berwenang terkait memiliki visi yang sama dengan tujuan pembangunan bali. 

Menurut dia, pariwisata Bali memiliki peran penting untuk mendukung perekonomian Pulau Dewata. Kata dia hal itu mutlak membutuhkan daya keramahan, kemudahan, kenyamanan maupun efisiensi. 

"Karena waktu mereka begitu berharga. Jadi, jangan sampai waktu berlibur mereka terpotong sia-sia hanya karena prosedur di Bandara yang njelimet dan tidak efisien," ujarnya. 

Selain itu, ia juga mendorong otorita bandara dalam menyerap tenaga kerja tambahan dari sumber daya di Bandara Ngurah Rai. 

"Jika kondisi seperti itu berlarut-larut, ada baiknya mengoptimalkan sumber daya yang ada, agar situasi itu segera diperbaiki," jelasnya.

Menurutnya, dengan kejadian yang berulang kali ini diharapkan jadi evaluasi sehingga wisman yang datang ke Bali mendapatkan pelayanan yang nyaman, mudah, dan cepat.

"Karena memang tujuan berwisata adalah untuk refreshing, kebahagian, kesenangan dan kenyamanan," tuturnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya