Terkuak, Tragedi Penembakan Brigadir J Cuma Berlangsung 2 Menit

Bharada E (Baju hitam) datangi Komnas HAM dikawal Brimob
Sumber :
  • VIVA / Rahmat Fatahillah Ilham

VIVA Nasional – Kuasa hukum Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer atau Bharada E, Andreas Nahot Silitonga mengatakan jika aksi tembak menembak yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Kadiv propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu berlangsung sangat cepat.

Yusril Cs Bakal Menghadap Prabowo Malam Ini, Lapor Hasil Sengketa Pilpres di MK

"Pada saat tembak menembak itu tidak lebih dari 2 menit" ujar Andreas dalam diskusi di tvOne yang dikutip VIVA, Rabu 3 Agustus 2022.

Kuasa hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Andreas Nahor Silitonga

Photo :
  • tvone
Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

Pernyataan Andreas ini disampaikan berdasarkan keterangan Bharada Eliezer kepada tim kuasa hukumnya. Eliezer juga menjelaskan kronologi detik-detik terjadinya penembakan itu hingga akhirnya Brigadir J tewas. Namun Andreas tidak mau membuka banyak hal ini lantaran sudah masuk proses penyidikan dan takut dianggap melanggar etik profesi.

"Jadi intinya, tembakan pertama kedua ketiga, dia gak tau tembakan arahnya kemana, kena atau engga. Posisinya dia (Bharada E) sempat mengumpat dari lantai 2. Bharada E mengatakan tidak bisa memastikan arah tembakan kemana," kata Andreas.

Detik-detik Bharada Richard Eliezer Pindah Agama Jelang Menikah dengan Ling Ling

Dia juga menjelaskan, pada saat melepaskan tembakan, kliennya dalam keadaan untuk membela diri. Kepada Andreas, Bharada E mengaku sedang berada di antara hidup dan mati karena terancam oleh Brigadir J yang melontarkan tembakan terlebih dahulu. 

Kuasa hukum Bharada E, Andreas Nahot Silitonga (tengah pakai masker hitam)

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Dalam keadaan tersebut, Bharada E langsung membalas tembakan Brigadir J secara spontan. "Pada saat dalam suasana hidup dan mati gitu loh yang ada kita akan membela diri. Pada saat tembakan pertama, kedua, ketiga dia enggak tahu itu arahnya ke mana kena atau enggak, tidak bisa dia pastikan," kata Andreas 

Dia memaparkan, ketika Brigadir J sudah dalam kondisi berlutut, Brigadir J masih melakukan gerakan yang ditangkap oleh Bharada E sebagai gerakan yang mengancam. Karena itulah , Bharada E kembali melepaskan tembakan ke arah Brigadir J 

"Yang disampaikan kepada saya pada saat dia sudah Katakanlah di kondisi terakhir itu masih berlutut dia, itu masih berlutut masih ada gerakan yang kira-kira dalam pertimbangan orang yang sedang ada di situ, itu bukan pertimbangan logis yang normal gitu yang bisa kita ini dia mau ngapain ya ini mau nembak apa mau jatuh," kata Andreas

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya