30 Jemaah Haji Indonesia Masih Menjalani Perawatan di Madinah

Jemaah haji sakit mulai dievakuasi ke Madinah.
Sumber :
  • MCH 2022

VIVA Nasional – Meskipun puncak ibadah haji telah hampir selesai sebulan yang lalu, masih banyak jemaah yang jatuh karena sakit. Faktor kelelahan ditambah adanya penyakit komorbid menjadi penyebab utama.

Catat, Dokter Sarankan Jemaah Haji Bawa Obat-obatan Ini ke Tanah Suci

Para jemaah memang banyak yang tanpa diri untuk melakukan ibadah sunah dan ziarah setelah puncak haji. Padahal, kondisi fisik mereka sudah tidak mampu dan tidak mengendalikan diri. Akibat dari jatuhnya penyakit bahkan harus menjalani rawat inap.

Sebanyak 30 jemaah haji Indonesia gelombang dua perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Data dihimpun per 2 Agustus 2022.

Jaga Kesehatan, Ini Obat-obatan yang Perlu Dibawa Jemaah Haji

Jemaah haji Indonesia asal Sulawesi Utara

Photo :
  • MCH 2022

"11 Wanita, 15 pria dan 4 di Unit Gawat Darurat. Total ada 30 orang, satu dirawat di RS Arab Saudi," kata Kepala KKHI Madinah, dr Enny Nuryanti, kepada tim Media Center Haji 2022

Kondisi Kesehatan Jhonny Iskandar Sebelum Meninggal hingga Pernah Mati Suri

Enny mengatakan, ada tiga penyakit paling banyak yang diderita jemaah yang mendapatkan perawatan, yaitu pernafasan,  jantung, dan diabetes melitus. Dia menduga kuat kekambuhan penyakit karena kelelahan pasca puncak haji di Arafah Muzdalifah dan Mina.

"Kemudian mungkin umrah berkali-kali dilanjutkan lagi setibanya di Madinah melakukan arbain," ujarnya.

Enny mengakui cukup banyak jemaah yang dievakuasi dari Makkah kemudian melanjutkan perawatan di KKHI Madinah. Dia menambahkan, sebanyak lima jemaah wafat setibanya di Madinah. Lagi-lagi, karena kelelahan usai rangakaian ibadah yang dilaksanakan setibanya di Tanah Suci.

Ribuan Jemaah Haji Tawaf Wada Usai Sholat Subuh

Photo :
  • MCH 2022/Susanto

Enny berharap jemaah risiko tinggi apalagi memiliki komorbiditas untuk mengatur aktivitasnya agar tetap sehat. Apalagi untuk ibadah-ibadah yang sifatnya sunah.

Sementara untuk proses Medical Check-Up tetap rutin dilakukan sampai saat ini, terutama mereka yang memiliki risiko tinggi. Dia mengapresiasi baik jemaah dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang juga mendukung pelaksanaannya MCU.

"Alhamdulillah setelah imbauan kita, dari jemaah dan TKHI gak lagi menolak. Tiap hari ada, dan tiap hari kemarin."

"Dari hasil MCU ini, sudah tiga hari ini tidak menemukan yangrawat inap, sebelumnnya misalnya ada 30 orang, dua harus rawat inap. Sekarang tidak ada lagi," pungkas Enny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya