Vaksin PMK Otomatis Tekan Biaya dan Lindungi Hewan Ternak

Seorang petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memeriksa seekor ternak sapi menyusul merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Seorang petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memeriksa seekor ternak sapi menyusul merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sumber :
  • ANTARA/Anggi Mayasari

VIVA Nasional – Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro mengatakan, langkah pemerintah mendatangkan vaksin akan membantu mengurangi beban biaya yang dirogoh peternak selama menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

“Dengan adanya vaksinasi (PMK) secara otomatis akan menekan biaya, melindungi hewan ternak,” kata Nanang, Jumat 5 Agustus 2022.

Sapi divaksin untuk memutus penularan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sapi divaksin untuk memutus penularan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Photo :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman.

Menurut Nanang, vaksin PMK impor yang segera tiba dari luar negeri secara berkala tersebut harus diprioritaskan secara merata, baik ke wilayah yang masih bebas wabah ataupun wilayah yang sudah terdampak wabah. 

“Harus berjalan secara paralel. Semua urgen (penting), zona hijau juga harus divaksin. Yang wilayah terpapar tapi ada yang belum kena (PMK) juga harus vaksin,” katanya. 

Isu penyakit mulut dan kuku (PMK) bikin harga sapi naik.

Isu penyakit mulut dan kuku (PMK) bikin harga sapi naik.

Photo :
  • tvOne/Eddy Suryana.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Yudi Guntara Noor. Ia menilai, keberadaan vaksin akan mampu mengurangi biaya yang dikeluarkan peternak untuk menghadapi wabah seperti penggunaan desinfektan dan pemisahan ternak sehat dari yang sakit, sekaligus memperbaiki pemasukan peternak yang terimbas wabah untuk jangka menengah dan panjang.

Halaman Selanjutnya
img_title