Puan Dorong Pemberian Vaksin Booster untuk Anak 6-15 Tahun

Ketua DPR Puan Maharani.
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA Nasional - Ketua DPR, Puan Maharani, meminta pemerintah untuk mengkaji pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster bagi anak-anak usia 6-15 tahun menyusul tren kenaikan kasus Corona. Saat ini, booster baru boleh diberikan untuk anak yang telah berumur 16-18 tahun.

Kondisi Anak Isa Bajaj Alami Kekerasan Kemaluan Ditendang, Sampai Periksa ke Poli Kandungan

Pemberian Vaksin Booster Anak 6-15 Tahun

“Upaya pemberian vaksin booster bagi anak usia 16-18 tahun sudah baik, namun DPR meminta pemerintah juga mengkaji pemberian booster untuk anak dengan rentang usia 6-15 tahun mengingat saat ini anak-anak sudah aktif kembali bersekolah dan adanya kenaikan kasus COVID-19,” kata Puan, dikutip pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Kronologi Anak Isa Bajaj Alami Kekerasan, Kemaluan Ditendang Hingga Berdarah-darah

Ketua DPR Puan Maharani menjadi guru dadakan di Yogyakarta.

Photo :
  • Dok. DPR.

Baca juga: DKI Target 700 Ribu Nakes Divaksin Booster Kedua hingga Akhir Agustus

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Tambah Tingkat Perlindungan

Puan menilai booster perlu diberikan kepada anak-anak untuk menambah tingkat perlindungan terhadap virus Corona. Puan pun menyinggung adanya temuan sejumlah kasus COVID-19 di lingkungan sekolah yang patut diwaspadai.

“Meskipun protokol kesehatan ketat telah diterapkan selama pembelajaran tatap muka, potensi penyebaran COVID-19 tetap ada. Oleh karenanya, kekebalan anak usia sekolah patut dipertimbangkan untuk diberikan booster,” katanya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja meresmikan pemberian vaksin COVID-19 booster pada anak-anak berusia 16-18 tahun menggunakan vaksin Pfizer atau Comirnaty. Pengetatan vaksinasi anak dosis I dan II juga telah dilakukan.

Sentra Vaksin ANTV tvOne/ilustrasi vaksin anak.

Photo :
  • ANTV

Rentan Terhadap Serangan COVID-19

Meski begitu, Puan mengingatkan bahwa anak-anak dengan usia 6-15 tahun juga memiliki kerentanan terhadap serangan COVID-19. Ia menyebut Indonesia dapat berkaca dari Singapura yang sebentar lagi akan memberikan vaksinasi booster bagi anak usia 5-11 tahun.

“Bahkan, Singapura juga menargetkan vaksinasi untuk anak-anak berusia 6 bulan ke atas menjelang akhir tahun ini. Indonesia juga perlu mempercepat pengkajian hal yang sama karena saat ini balita adalah kelompok terakhir yang belum terlindungi oleh vaksin COVID-19,” kata Puan.

DPR berharap seluruh anak di Indonesia, khususnya yang sudah bersekolah, dapat dilindungi oleh vaksin agar keamanannya dari virus COVID-19 lebih terjamin. Apalagi, mobilitas dan aktivitas masyarakat kini sudah mulai tinggi kembali.

Vaksinasi anak di Gorontalo

Photo :
  • Istimewa

Orang Tua Tidak Lagi Was-was

“Dengan begitu, orang tua tidak lagi merasa was-was, terutama saat melepas anaknya belajar di sekolah karena sudah memiliki kekebalan dengan adanya vaksin,” kata mantan Menko PMK itu.

Puan memahami pemerintah tengah berupaya mengejar cakupan vaksinasi booster untuk kategori umum. Selain itu, program vaksinasi booster kedua atau dosis ke-4 bagi tenaga kesehatan juga sudah mulai berjalan.

“Tapi melihat cakupan vaksinasi anak yang sudah cukup tinggi, kita juga perlu mempertimbangkan pemberian booster bagi anak agar mereka dapat menjalani hari-harinya dengan lebih aman,” kata Puan.

Cucu Proklamator RI Bung Karno itu menyebut anak-anak terpaksa lebih banyak berkegiatan di rumah selama pandemi COVID-19. Puan menilai hal tersebut tentunya berdampak terhadap tumbuh kembang anak, khususnya bagi anak-anak yang memiliki potensi di luar sekolah formal.

“Kita juga harus melihat dari aspek sosial di mana anak-anak juga membutuhkan untuk berinteraksi dengan teman-temannya dan kerabat mereka agar pertumbuhan psikososial mereka berkembang dengan baik,” katanya.

“Semoga dengan adanya vaksinasi yang lengkap, anak-anak Indonesia tetap dapat sehat dan berprestasi,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya