Jokowi Sedih Jika Mendengar Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri

Presiden Jokowi di RSUD dr. Soedarso, Kota Pontianak
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – 

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Presiden Joko Widodo, meninjau sekaligus meresmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada Selasa, 9 Agustus 2022. Jokowi menyampaikan dari adanya pandemi COVID-19 yang sudah melanda selama 2,5 tahun terakhir, dapat diketahui ternyata sistem kesehatan nasional butuh diperbaiki dan ditingkatkan untuk melayani seluruh masyarakat. 

Presiden mengungkapkan bahwa momentum pandemi ini merupakan saat yang tepat untuk memperbaiki sistem kesehatan di Tanah Air.

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

"Kita banyak sekali belajar dari pandemi 2,5 tahun ini, melihat bagaimana sistem kesehatan nasional kita, mana yang harus kita perbaiki, mana yang lamban yang harus dipercepat, sarana apa yang harus dibeli. Semuanya kelihatan. Pada saat kita menderita memang jadi kelihatan semuanya, pada saat krisis kesehatan karena pandemi kelihatan semuanya, mana yang enggak benar kelihatan, mana yang lamban kelihatan, mana yang kurang kelihatan, inilah yang kita perbaiki," kata Jokowi, Selasa 9 Agustus 2022.

Presiden Jokowi di RSUD dr. Soedarso, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Jokowi juga menyayangkan apabila masyarakat di Tanah Air, dalam hal ini Kalimantan Barat, masih melakukan pengobatan ke luar negeri. Untuk itu, saat Gubernur Kalimantan Barat meminta bantuan dari pemerintah pusat dalam pembangunan tower baru RSUD dr. Soedarso, pemerintah pusat menyanggupinya.

"Saya itu paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri, ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ke Amerika. Khusus untuk Kalimantan Barat saya mendengar banyak sekali yang ke Kuching. Berapa outflow kita? Uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan ke luar negeri, lebih dari Rp110 triliun setiap tahunnya," ujar Jokowi

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini bahwa RSUD dr. Soedarso yang memiliki luas tanah 26,63 hektare tersebut memiliki fasilitas modern yang mampu melayani dan menangani kasus-kasus atau penyakit yang ada di masyarakat. Dengan demikian, diharapkan masyarakat di Kalimantan Barat tidak perlu pergi ke luar negeri untuk berobat.

"(Pembangunan) habis Rp205 miliar, alkesnya juga kurang lebih Rp200-an miliar, ini yang namanya gotong royong untuk menyelesaikan tadi uang yang harus keluar karena tidak siapnya rumah sakit kita. Tadi saya cek, ada 277 tempat tidur, cek ruang operasi, cek ICU semuanya saya lihat, sudah super modern saya jadi ingatkan enggak usah (berobat) ke luar (negeri), di sini sudah cukup untuk menangani kasus-kasus yang ada," ujar Presiden.

Presiden Jokowi di RSUD dr. Soedarso, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan bahwa rumah sakit tersebut tidak akan dikategorikan berdasarkan kelas, melainkan penanganan jenis penyakit setiap pasien.

"Rumah sakit ini nanti dioperasikan tanpa kelas, Pak, karena kami berpendapat rumah sakit itu, kelas itu (seharusnya) tergantung dari jenis penyakitnya. Jadi tidak memandang dari sisi kemampuan membayar, tetapi dari sisi jenis penyakitnya," ujar Sutarmidji.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimudjono, dan Direktur RSUD dr. Soedarso drg. Yuliastuti Saripawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya