Tantangan Petugas Perlindungan Jemaah Haji di Bandara

Jemaah haji Indonesia di Bandara Madinah
Sumber :
  • MCH / Zaky Al Yamani

VIVA – Kepala Seksie Perlindungan Jemaah PPIH Daerah Kerja Bandara, Maskat, mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi timnya saat menjamin keamanan jemaah haji Indonesia di fase pemulangan ini.

KUH Jeddah Gelar Bimtek 644 Tenaga Pendukung PPIH Arab Saudi Layani Jemaah Haji

Sesuai amanat undang-undang, Seksi Perlindungan Jemaah memiliki tugas memberikan perlindungan jemaah, baik secara fisik, barang bawaan, hingga dokumen. Dan memastikan semua itu tidak ada masalah.

Hanya saja tiga aspek tersebut tidak berdiri sendiri. Oleh karena itu, Seksi Linjam berusaha memastikan semua layanan berjalan normal. Seksi Linjam secara umum memastikan semua unsur layanan berjalan sesuai ketentuan.

Garuda Indonesia Sanksi Tegas Pegawainya yang Jadi Petugas 'Nebeng' Haji ke Tanah Suci

"Karena kalau ada layanan yang tidak berjalan normal atau ada gangguan, itu artinya ada potensi permasalahan yang mengganggu pelayanan jemaah," jelas Maskat kepada Tim MCH (Media Center Haji). 

Menurutnya, ada perbedaan tantangan antara fase pemulangan di bandara Jeddah dan bandara Madinah. Seperti diketahui, kedua bandara ini digunakan untuk pemulangan dua gelombang jemaah haji Indonesia.

329 Petugas PPIH Berangkat ke Arab Saudi, Bertugas di Daker Bandara dan Madinah

Kasie Perlindungan Jemaah Daker Bandara PPIH Arab Saudi, Maskat.

Photo :
  • MCH 2022

"Ada beda antara Jeddah dan Madinah. Jeddah memiliki proses cukup lama, sedangkan Madinah lebih cepat. Kalau di Jeddah, jemaah rawan kelelahan. Aspek kelelahan banyak dialami jemaah," kata Maskat.

Untuk pemulangan jemaah gelombang satu memang dilakukan di bandara Jeddah. Di mana jemaah melalui perjalanan cukup jauh dari hotel di Mekah ke bandara Jeddah untuk langsung diterbangkan ke Tanah Air. 

"Karena mungkin mereka sehabis tawaf wada, kurang tidur, terus melakukan perjalanan jauh dari Mekah ke Jeddah. Sampai di bandara, ada prosesi perapian tas yang harus dijalani," papar Maskat. 

Situasi ini menurut Maskat membuat jemaah memiliki potensi besar mengalami penurunan kesehatan dan sakit. "Makanya beberapa hal yang tidak diinginkan terjadi di Jeddah," jelas Maskat.

Sementara proses pemulangan jemaah haji gelombang kedua di bandara Madinah cukup terkendali. Berbeda dengan di Jeddah. "Nuansanya berbeda dengan di Madinah yang jarak hotel tidak jauh," kata Maskat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya