Muhadjir Bicara Soal SDM Indonesia dan Persaingan dengan Bangsa Lain
- VIVA.co.id/ Ni Putu Putri Muliantari.
VIVA Nasional - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengajak semua pihak untuk mengatasi masalah ketersediaan pangan, masalah stunting dan peningkatan gizi untuk meningkatkan SDM Indonesia di masa depan.
Tak Boleh Tertinggal
“SDM Indonesia tidak boleh tertinggal dibandingkan dengan negara lain karena masalah pangan pokok dan tidak tercukupinya gizi untuk anak dan untuk ibu yang mempersiapkan kehamilan atau sedang hamil,” kata Muhadjir dalam sebuah diskusi yang digelar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII), Rabu, 8 Agustus 2022.
Baca juga: Menko PMK Beri Penjelasan Soal Bansos Presiden yang Dikubur di Depok
Harus Kerja Keras
Muhadjir mengatakan bangsa Indonesia harus kerja keras untuk menurunkan stunting yang ditargetkan turun sampai 14 persen pada tahun 2024. Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun kemandirian pangan.
"Kemandirian pangan sangat penting, maka sekali lagi saya mengajak kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan sekecil apa pun untuk menanam agar dapat berproduksi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari," katanya.
"Jangan sampai ada lahan yang kosong, tanamlah sayur-sayuran dan buah-buahan, yang dapat dimanfaatkan untuk asupan gizi anak kita. Kita menanam di manapun bisa tumbuh dan bisa kita panen," lanjutnya.
Anak-anak Penentu Wajah Masa Depan Indonesia
Ia juga menyatakan anak-anak adalah penentu wajah masa depan Indonesia. Kalau anak-anak sehat, cerdas, dan berakhlak mulia, maka bangsa Indonesia akan dapat bersaing dengan negara lain.
"Namun jika anak-anak kita masih banyak yang stunting, gizinya tidak baik, sekolahnya tidak sampai minimal pendidikan menengah, maka sulit bagi kita ke depan untuk bersaing dengan negara-negara maju," katanya.
Turunkan Stunting
Muhadjir mengajak Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia untuk bersinergi bersama pemerintah, pemerintah daerah, dan seluruh komponen masyarakat untuk menurunkan angka stunting beserta seluruh akar masalahnya dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia. Generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Ini harus betul-betul harus kita siapkan dengan baik,” ujarnya.
Keluarga, menurut Muhadjir, memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian pangan pokok, karena keluarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat.
Muhadjir juga meminta kepada Konsorsium Koperasi Ketahanan Pangan, sebagai soko guru perekonomian agar dapat menampung hasil tanaman masyarakat, sehingga roda perekonomian akan terus menguat dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.