Menag Minta IPNU Konter Paham Radikalisme di Sekolah

Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

VIVA – Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada para kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) untuk menghalau paham radikalisme di sekolah-sekolah umum di Indonesia. 

Stafsus Menag Beberkan Upaya Kemenag Dukung Program Prioritas Pemerintah

Untuk itu, ia meminta kepada para kader pelajar NU untuk bisa masuk ke sekolah melakukan hal tersebut. 

"Ya semua sudah bergerak di madrasah di pesantren. Nah sekarang harus masuk ke sekolah umum karena di situ juga pasti ada saja orang-orang yang ingin menyampaikan ideologi yang berlawanan dengan ideologi negara," kata Gus Yaqut saat menghadiri Kongres IPNU ke-20 dan IPPNU ke-19, dalam acara Kongres IPNU ke-20 yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 12 Agustus 2022. 

Menag Terbitkan Edaran, Penyuluh Agama dan Penghulu Diminta Dukung 4 Program Prioritas Pemerintah

Menag Yaqut Cholil Qoumas

Photo :
  • Humas

Sebab, tidak menutup kemungkinan paham radikalisme masuk ke sekolah-sekolah. Maka, hal itu harus diluruskan dengan baik. 

Lebaran Aman dari Gangguan Terorisme, Komisi III DPR Apresiasi BNPT

"Saya kira bagus, urusan radikalisme urusan ideologi yang tidak sejalan dengan ideologi negara di luar banyak gitu loh, termasuk di sekolah-sekolah. Untuk itu IPNU masuk udah bagus," katanya. 

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Aswandi Jailani menyebutkan masih ada kendala organisasi pelajar masuk ke sekolah umum. 

Menag Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri Kongres IPNU ke-20 dan IPPNU ke-19.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

Ia menjabarkan, berdasarkan Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 selama ini tidak memberikan ruang bagi organisasi pelajar untuk memberikan pemahaman dan kebangsaan kepada siswa sekolah umum.  

Maka dari itu, ia meminta kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendiburistek), Nadiem Makarim memberi ruang kepada organisasi pelajar untuk masuk sekolah umum. 

"Kita akan menggodok ulang di dalam kongres IPNU ke-20 dan IPPNU yang ke-19 ini untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah RI, Pak Presiden, tentu juga kepada Mendikbud Mas Nadiem agar memberi ruang kepada ormas pelajar untuk masuk ke sekolah-sekolah, termasuk IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) dan yang lain," kata Aswandi saat ditemui dalam acara Kongres IPNU ke-20. 

Ia menjelaskan, tujuan agar organisasi pelajar masuk sekolah umum untuk memberikan pemahaman Islam yang ramah. 

"Sehingga kita bisa mengarahkan kepada konsep terkait Islam yang ramah, terkait Pancasila, terkait moderasi beragama, intinya di situ aja," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya