- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Nasional – Momen mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang sempat menangis dan berpelukan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjadi perhatian Menkopolhukam Mahfud MD. Mahfud menyebut aksi Ferdy Sambo tersebut hanyalah sebuah drama agar rekan sesama polisi iba dan empati terhadap skenario yang dibuatnya.
Dikutip VIVA dari tayangan ILC, Senin 15 Agustus 2022, Mahfud mengatakan jika dia sudah memanggil orang-orang yang datang ke kantor Ferdy Sambo usai kejadian pembunuhan tersebut. Tujuannya untuk menjelaskan kondisi saat itu.
"Saya sudah cek ke setiap orang yang dipanggil, iya kalimatnya sama cuma nangis mondar-mandir di meja, (bicara) saya didzolimi, saya di didzolimi. Ini (namanya) skenario drama melankolis," ujar Mahfud dalam acara itu.
Untuk melancarkan skenarionya itu, Ferdy Sambo diketahui memanggil sejumlah jenderal Polri dan juga anggota Kompolnas. Namun dalam pemanggilan jenderal itu, Ferdy Sambo tidak menjelaskan apapun terkait peristiwa tewasnya Brigadir J, melainkan hanya menangis dan mondar-mandir saja.
"Aduh saya ini di dzolimi, istri saya dilecehkan terus nangis enggak menjelaskan hal lain sehingga menciptakan kondisi seolah-olah orang percaya," ucap Mahfud.
Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan dan menetapkan dua tersangka baru atas kematian Brigadir J. Tersangka tersebut ialah Irjen Pol Ferdy Sambo dan KM selaku sopir dari istri Ferdy Sambo.
"Timsus telah menetapkan saudara FS sebagai tersangka terkait dengan pasal apa yang disangkakan dan proses penyelidikannya nanti akan dijelaskan secara khusus oleh Kabareskrim dan sejumlah penyidik," kata Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi persnya kepada awak media di Gedung Mabes Polri, dikutip Rabu 10 Agustus 2022.Â
Dalam pengumuman penetapan tersangka tersebut, terlihat 10 jenderal menemani Kapolri saat melakukan konferensi pers di Gedung Rupatama, Mabes Polri hari Selasa 9 Agustus 2022.