Anindya Bakrie: RI Punya 4 Kekuatan Mampu Hadapi Krisis Pasca Pandemi

Anindya Novyan Bakrie
Sumber :
  • VIVA/Farhan Faris

VIVA Nasional – Keluarga Besar Bakrie Grup menggelar Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia secara virtual pada Rabu, 17 Agustus 2022. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Anindya Novyan Bakrie selaku Presiden Direktur Bakrie Grup.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Dalam amanatnya, Anindya optimis Indonesia akan mampu menghadapi berbagai tantangan pasca pandemi COVID-19 hampir 2 tahunan. Menurut dia, Indonesia akan terus melangkah menghadapi tantangan berat yang ada di depan mata nantinya.

"Insya Allah, betapa pun berat tantangan yang ada di depan Indonesia akan terus melangkah dengan senantiasa berhati-hati dan waspada dalam meraih mimpi bersama menjadi negara maju yang kuat, jiwa dan raganya," kata Anindya dikutip dari YouTube ANTV Official.

Indonesian Economy Has Strength to Face Middle East Crisis

Anindya Bakrie.

Photo :
  • Zoom Meeting/Natania Longdong

Anindya menyebut Allah SWT sangat menyayangi bangsa dan tanah pusaka Indonesia tercinta, dalam menghadapi krisis kesehatan, krisis ekonomi, krisis pangan, krisis energi dan keuangan. Menurut dia, Indonesia dikarunia paling tidak empat kekuatan.

Anindya Bakrie: Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah

"Yaitu mampu mengelola pandemi dengan baik, sumber daya alam melimpah, bonus demografi dan kepercayaan internasional yang meningkat tajam," jelas dia.

Kalau Indonesia mampu mengelola pandemi COVID-19 dengan baik, kata dia, artinya mampu mengelola agenda-agenda besar lainnya yang ada di depan mata dengan baik pula.

Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

Photo :
  • Tangkapan layar.

Kemudian, lanjut Anin, Indonesia memiliki wilayah yang luas dan sumber daya melimpah, keanekaragaman hayati terkaya di dunia harus diresponi dengan tanggungjawab mengelola secara bijak dan berkelanjutan.

"Caranya menghilirkan dan mengindustrikannya di dalam negeri agar nilai tambahnya bisa dimaksimalkan untuk kepentingan nasional, manfaatnya memberikan peluang lapangan kerja yang besar, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Selanjutnya, Anin mengatakan bonus demografi Indonesia adalah jumlah penduduk yang sangat besar didominasi anak-anak muda usia produktif. "Dengan daya beli masyarakat terus meningkat, semuanya ini akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional dalam menghadpi kompetisi global," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia masuk negara yang mampu menghadapi krisis ekonomi global saat ini. Hal itu didukung oleh fundamental ekonomi RI yang kuat.

Meski demikian, Jokowi menegaskan, krisis ekonomi dunia merupakan tantangan yang sangat berat. Tidak hanya Indonesia tetapi juga berbagai negara di dunia. Hal itu ditegaskan Jokowi dalam pidato kenegaraannya pada sidang tahunan MPR, DPR dan DPD pada Selasa, 16 Agustus 2022.

"Krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi. Di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini," ujarnya.

Jokowi menjelaskan, perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit saat ini. Meletus perang Ukraina dan Rusia pun memperparah kondisi pemulihan COVID-19, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi.

"Seratus tujuh negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan," tegasnya.

Baca juga: Anindya Bakrie: Alhamdulillah, Indonesia Berhasil Hadapi Masa Sulit

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya