Firli: Mental Terjajah Perilaku Koruptif Penghambat Kemajuan Bangsa

Ketua KPK Firli Bahuri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA Nasional - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berpesan agar seluruh elemen masyarakat bisa terlibat untuk melawan korupsi. Dia mengatakan perilaku koruptif mesti dilawan untuk mendukung negara bisa maju.

Profil Sandra Dewi, Artis Cantik yang Suaminya Terjerat Kasus Korupsi

Firli menyampaikan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-77 harus jadi momentum angkat senjata bambu runcing melawan mental yang terjajah perilaku koruptif.

"Sudah saatnya seluruh anak bangsa berperan menghentikan korupsi dan mengangkat senjata bambu runcing yang tak lain integritas. Nilai-nilai kejujuran yang dibalut kekuatan moral dan akhlak yang tinggi untuk melawan dan membasmi korupsi," kata Firli, Rabu, 17 Agustus 2022. 

Wawancara Lawasnya Jadi Sorotan, Sandra Dewi Ogah Disebut Hidup Bak di Negeri Dongeng

Petugas membersihkan logo Gedung KPK di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Firli menyampaikan, mengisi kemerdekaan tidaklah mudah.  Bahkan, kata dia, mungkin lebih sulit ketimbang merebut kemerdekaan. 

KPK Ungkap Masih Ada 6 Menteri dan 3 Wakil Menteri Jokowi Belum Lapor LHKPN

Dia mengibaratkan, jika dulu yang dihadapi adalah penjajah bangsa asing. Kini, yang dilawan ialah segelintir manusia satu bangsa yang mentalnya terjajah perilaku koruptif.

Pun, dia menegaskan perilaku koruptif dan mental terjajah jadi penghambat negara maju.

"Mental terjajah perilaku koruptif jadi biang keladi terhambatnya kemajuan bangsa dan negara," ujarnya. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan ciri manusia dengan mental terjajah perilaku koruptif. Salah satunya terkena 
inferioritas yaitu perasaan yang timbul akibat lemahnya kondisi psikologis dan sosial.

Menurut dia, selain mengidap inferioritas, manusia macam tersebut juga tak malu minta-minta yang bukan haknya. "Dan, berani melakukan korupsi apabila tidak terpenuhi keinginannya," ungkap Firli. 

Ketua KPK Firli Bahuri

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kemudian, ia menyinggung bahayanya manusia dengan mental terjajah. Kata dia, tindakan mereka merugikan keuangan dan perekonomian negara, juga merampas hak dan hajat hidup orang banyak. 

"Bagi saya korupsi adalah kejahatan melawan kemanusiaan," jelas eks Kapolda NTB tersebut.

Maka itu, Firli menilai peringatan 77 tahun Indonesia merdeka jadi momentum tepat untuk menggali kembali semangat dan nilai perjuangan para pendiri bangsa. Hal itu seperti kesederhanaan, ketulusan, kejujuran, juga rasa cinta luar biasa terhadap bangsa dan negara. 

Dia bilang nilai-nilai itu yang akan memicu keberanian dan kerelaan untuk berkorban jiwa dan raga. Bahkan, kata dia, berkorban nyawa sekalipun seperti yang dilakukan para pejuang terdahulu. 

"Tak sedikit esensi dan pelajaran yang dapat digali dari integritas para pejuang yang seharusnya dijadikan contoh dan pedoman untuk mengisi kemerdekaan," tutunya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya