Masyarakat Diminta Hati-hati Saat Dihubungi Oknum Mengaku Petugas Bank

Ilustrasi pembobolan mesin ATM
Sumber :
  • www,pcper.com

VIVA Nasional - Penyidik Eksekutif Senior OJK, Brigjen Pol Andries Hermanto, meminta masyarakat untuk berhati-hati jika dihubungi oknum yang mengaku petugas bank. Terlebih jika diminta data-data pribadi.

Airlangga Tegaskan Tak Hanya Rupiah yang Melemah, Won hingga Bath Juga Ambruk

Kejahatan Perbankan

"Kejahatan perbankan bisa dilakukan eksternal dan internal perbankan," kata Andries dalam diskusi yang digelar oleh Humas Polri di Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2022.

BCA Himpun DPK Rp 1.121 Triliun hingga Kuartal I-2024, Naik 7,9 Persen

Ilustrasi kejahatan online.

Photo :
  • Focus Data Solutions

Andries mengatakan sesuai Undang-Undang OJK hanya bisa mengawasi dan melakukan penyidikan jika terjadi kejahatan perbankan. Sementara fungsi penegakan hukum ada di Polri dan Kejaksaan Agung jika terjadi korupsi.

Terbitkan Aturan Penanganan Permasalahan Bank Umum, OJK Antisipasi Situasi Geopolitik Global

Baca juga: Kasus Nasabah di Kudus Saldonya Hilang Rp5,8 Miliar Ditangani Pusat

Sistem Perbankan Kurang Maksimal

Sementara itu, dosen Universitas Nasional, Made Adnyana, mengkritik sistem perbankan Indonesia yang kurang maksimal memberikan perlindungan kepada nasabah di Indonesia, khususnya dari kejahatan perbankan digital.

"Indonesia menempati peringkat 6 di Asia Tenggara dari sisi security cyber, dan nomor 83 dari 163 negara," kata Made.

Ilustrasi kejahatan siber.

Photo :
  • Istimewa

Sementara itu, penyidik madya Bareskrim Polri, Kombes Pol Feby Dapot Parlindungan, menambahkan korban tindak kejahatan perbankan digital tidak hanya di tanah air, tetapi juga ada di luar negeri. Pelakunya ada di dalam negeri.

Modus Fraud Eksternal

Sedangkan Fraud Management & Recovery Desk Head Bank BRI, Sigit Prasetyanto, menjelaskan setidaknya ada sejumlah modus fraud eksternal, yaitu pertama, skimming kartu ATM juga pemasangan kamera mini untuk meng-copy PIN, dan kedua, pelaku pura-pura kenal lalu membujuk korban untuk mengirim uang/pulsa/waller.

Kemudian ketiga, pelaku pura-pura jadi pihak bank untuk memperoleh informasi untuk memindahkan dana nasabah. Keempat, pelaku pura-pura pihak bank untuk berupaya memperoleh informasi yang dibutuhkan via website palsu untuk mengambil alih fasilitas keuangan nasabah. Dan lima, pelaku berusaha memperoleh SIM card untuk dapatkan SMS password dan PIN.

Bank BRI, lanjut Sigit, telah memiliki desk fraud untuk mencegah terjadinya fraud, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi fraud.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya