4 Fakta Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Soal Pelecehan di Magelang
- VIVA / Rahmat Fatahillah Ilham
VIVA NAsional – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap motif pembunuhan Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Menurut Sigit, hal tersebut dipicu atas laporan Putri Candrawathi (PC) terkait masalah kesusilaan.
"Banyak sekali yang nanya terkait masalah motif dan kami tentunya ingin menyampaikan perkembangan motif, namun demikian bahwa ada satu pemeriksaan yang kita tunggu untuk memastikan motif yaitu pemeriksaan ibu PC besok, motif dipicu adanya laporan dari ibu PC terkait masalah kesusilaan," ujar Sigit
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo RDP dengan Komisi III
- VIVA/M Ali Wafa
Berikut fakta-fakta selengkapnya terkait motif Ferdy Sambo bunuh Brigadir J secara sadis
1. Sambo marah dan emosi
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR RI, Rabu, 24 Agustus 2022, Sigit mengungkap, Ferdy Sambo terpicu amarah dan emosi saat Putri Candrawathi melaporkan adanya peristiwa yang terkait dengan kesusilaan yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
2. Tidak ada isu lain dibalik kesusilaan
Di balik kemarahan Sambo, Sigit menegaskan, tidak ada motif lain, selain isu kesusilaan yang melatarbelakangi pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
“Tidak ada isu di luar itu, Ferdy Sambo terpicu amarah dan emosi ketika PC melaporkan adanya peristiwa yang terkait dengan kesusilaan” ungkap Sigit
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo RDP dengan Komisi III
- VIVA/M Ali Wafa
3. Melukai harkat dan martabat keluarganya
Dalam keterangannya Kapolri menyebut, tersangka Ferdy Sambo mengatakan dirinya marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarganya.
“Berdasarkan laporan dari istrinya Sambo merasa apa yang dilakukan Brigadir J telah merendahkan harkat dan martabat keluarganya,” Kata Sigit
4. Sigit belum mengungkap secara detail
Terkait hal itu, Kapolri Sigit masih belum mengungkap dengan detail seperti apa peristiwa di Magelang. Menurutnya, kasus akan lebih jelas dan terang setelah sudah sampai di persidangan,
“Untuk lebih jelasnya nanti akan diungkapkan di persidangan," kata jenderal bintang empat itu.
Untuk diketahui, aksi penembakan terjadi di rumah dinas mantan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022. Dalam insiden ini, Brigadir Nopriansah Yosua Hutabarat tewas karena luka tembak.
