- VIVA/Lucky Aditya
VIVA Nasional - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon meminta Presiden Joko Widodo turun tangan menyikapi isu ketegangan antara Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, dengan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Dudung Abdurachman.
Tidak Perlu
Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Ahmad Fahrur Rozi, tidak perlu Jokowi menuruti permintaan Effendi Simbolon tersebut. Sebab, isu disharmoni hubungan antara Jenderal Andika dan Jenderal Dudung tidak benar adanya.
Sudah Dibantah Jenderal Andika dan Jenderal Dudung
Gus Fahrur mengatakan tidak semua permintaan atau saran harus dituruti oleh Jokowi. Apalagi, isu dugaan disharmoni sudah dibantah oleh Jenderal Andika dan Jenderal Dudung.
“Kita ini tidak semua komentar orang mesti kita balas ya. Saya kira presiden sudah tahu, mana yang harus dijawab mana yang tidak,” katanya.
TNI Kuat, Solid dan Disiplin
Gus Fahrur menegaskan upaya adu domba dan provokasi kepada TNI tidak akan berhasil. Sebab, TNI sebagai organisasi sangat kuat, solid dan disiplin.
”Jadi saya kira tidak mudah untuk dipecah-pecah TNI. Kita berharap tidak ada untuk melakukan (adu domba) itu ya. TNI kita kuat menjaga persatuan,” lanjutnya.
Ia berharap TNI semakin solid dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara. Sebagai pelindung negara, TNI sangat dicintai oleh rakyat Indonesia.
“Makanya kita berharap TNI menjadi pengayom untuk negara ini. Kita dukung terus perbaikan untuk kemajuan TNI,” tuturnya.