Fadli Zon: Kemanan Siber Kita Amatiran

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon
Sumber :
  • VIVAnews/Lilis Khalis

VIVA – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti hacker bernama Bjorka yang telah membobol dan membocorkan sejumlah data atau dokumen penting di Indonesia.

Mengapa Penting Menggunakan Private Network dan Cara Mencegah Social Engineering

Bukan hanya data, melainkan identitas para petinggi negara. Seperti Presiden Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Menteri Bidang Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan. Lalu Menteri Bidang Koordinator Politik Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam), Mahfud MD juga bocor oleh Bjorka dan disebarluaskan di media sosial.

Fadli Zon dalam program catatan demokrasi tvOne mengatakan, Indonesia sedang mengalami masalah serius terkait krisis kedaulatan data. Hal tersebut menjadi sangat serius yang harus ditangani oleh Pemerintah.

2 Sektor di Indonesia Jadi Sasaran Empuk Ransomware, Temuan Unit 42

"Ya menurut saya Indonesia ini sedang mengalami krisis kedaulatan data. Hal ini menurut saya sangat serius yang harus ditangani oleh pemerintah," kata Fadli dalam keterangannya dikutip dari program catatan demokrasi tvOne, Selasa, 13 September 2022.

Anggota DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon

Photo :
  • Instagram @fadlizon
Informasi Sistem Penggajian Departemen Pertahanan Inggris Diretas

Politisi partai Gerindra mengatakan, bahwa krisis kedaulatan data di Indonesia yang sedang dialami oleh masyarakat itu disebabkan karena sistem keamanan siber yang lemah dan amatiran. Menurutnya, pembobolan data oleh Bjorka merupakan langkah awal dan akan berlangsung secara terus-menerus yang lebih besar.

"Ini masalah yang sangat serius, karena ini akibat dari keamanan siber kita yang amatiran. Bagaimana kalau sekarang ini (kebocoran data) hanya menjadi pembuka saja? kita tidak tahu ke depannya bisa saja akan lebih besar. Jadi kita nih mau sok - sok IT, tapi kita nih IT security-nya tidak dibenahi. Itu menurut saya ya," ujar Fadli.

Fadli juga menyampaikan alasannya yang menyebut siber Indonesia amatiran. Menurut dia, sistem keamanan siber di Indonesia mudah dibobol dan data-data masyarakat termasuk para pejabat juga menjadi target dari hacker Bjorka. Itu merupakan, lanjut Fadli, suatu tindakan yang tidak profesional.

"Ya kenyataannya amatiran dong, kok bisa dijebol? (data dan dokumen penting). Kalau data itu bisa diperjualbelikan di darkweb itu kan namanya amatiran. Kalau profesional bukan begitu, kalau profesional bisa ditembus," kata Fadli.

Akun Twitter ketiga milik hacker Bjorka, @bjorkanesian, diblokir lagi.

Photo :
  • Tangkapan Layar

"Harusnya IT security di Indonesia sudah di design. Kita lihat negara yang IT security-nya sangat kuat. Seperti China, negara China tuh sangat kuat IT security-nya tidak bisa ditembus. Negara kita harus introspeksi, kejadian Bjorka ini menurut saya sangat memalukan," sambungnya.

Fadli juga menegaskan bahwa yang harus bertanggung jawab dalam membenahi kebocoran data ini adalah pihak - pihak yang mempunyai kewenangan dalam tingkat siber di Indonesia. 

"Ya kan yang menangani ini ada Kominfo, kemudian ada BSSN. Ada kepolisian ada institusi lain. Harusnya ada koordinasi ini institusi semuanya. Harus ada kerja sama semuanya,' tutur Fadli.

Sebagai informasi, Publik tengah dihebohkan dengan isu kebocoran data yang terjadi belakangan ini. Isu tersebut mencuat setelah dugaan kebocoran data dari internal lembaga pemerintah hingga badan usaha milik negara selama sebulan terakhir.

Awalnya, hal itu diungkap di Breached Forum lewat pengguna bernama Bjorka. Bahkan, Bjorka telah menjual 1,3 miliar data registrasi kartu ponsel ini sebanyak 87 GB. Ia mendapatkan imbalan US$50 ribu atau Rp774 juta.

9_MmAunS0Jg

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya