Mahfud MD Sebut Komnas HAM Masih Terjebak Dalam Skenario Sambo

Menkopolhukam Mahfud MD
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengatakan Komnas HAM dan Komnas Perempuan masih mengikuti jebakan atau skenario dari Ferdy Sambo

Petinggi PPP Minta Pimpinan Realistis Segera Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Mahfud MD sudah menerima rekomendasi dari Komnas HAM dan Komnas Perempuan terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Pihak Komnas HAM dan Komnas Perempuan masih sama seperti skenario Ferdy Sambo. 

Komnas HAM

Photo :
  • vstory
Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

Menurut Mahfud, ketika Komnas HAM dan Komnas Perempuan diberi informasi adanya pelecehan terhadap Putri Candrawathi, pihak Komnas HAM dan Komnas Perempuan tidak berubah. Melainkan tetap mengikuti alur dari Putri Candrawathi. 

"Anda kok langsung percaya kemarin Putri nangis dilecehkan di Duren Tiga. Namun kok sekarang tiba - tiba berubah, hari ini berubah lalu anda percaya? Saya bilang ke mereka, 'anda tidak ada ilmunya ya tentang psikologi'," kata Mahfud dalam keterangannya di acara Karni Ilyas Club, dikutip Kamis 15 September 2022. 

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

Kemudian, lanjut dia, dugaan pelecehan yang awalnya ada di Duren Tiga, berubah menjadi di Magelang. Pihak Komnas HAM dan Komnas Perempuan tetap mempercayai hal tersebut. 

"Kemudian sekarang menyatakan pelecehan itu di Magelang. Saya katakan ke mereka, 'anda belum berubah dari jebakan Sambo'. Pertama saya sampaikan, 'anda diberitahu pelecehan berubah begitu, tapi anda tidak berubah juga'," kata Mahfud. 

Ketua Komnas Perempuan, Andry Yentriyani saat jumpa pers terkait kasus istri Sambo

Photo :
  • Dok Komnas HAM

Ketua Kompolnas itu juga menegaskan bahwa pihaknya telah berubah dan tidak mengikuti skenario Ferdy Sambo. Kompolnas, kata Mahfud punya pandangan sendiri terkait kasus pelecehan terhadap Putri Candrawathi. 

"Bagi saya itu tidak masuk akal, kami Kompolnas punya pendapat lain. Selain kami juga, LPSK punya pendapat lain. Bahwa itu memang tidak masuk akal," ujar Mahfud. 

Mahfud juga menyinggung soal rekomendasi yang diserahkan oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan kepadanya. Dia mengatakan, jika rekomendasi tersebut akan dibawa ke pengadilan, pihak Kompolnas juga akan maju dan memberikan pendapatnya sendiri mengenai pelecehan tersebut. 

"Saya bilang ke mereka waktu berikan rekomendasi. 'Kalau itu dipakai jadi bahan pertimbangan hukum saat di pengadilan, saya dan Kompolnas juga akan maju punya pendapat lain'," ujarnya. 

Putri Chandrawathi dan Ferdy Sambo di Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Mahfud juga mengatakan bahwa rekomendasi yang diajukan oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan tidak pro-justisia lantaran mereka masih mempercayai skenario Sambo. 

"Itu tidak pro-justisia. Kenapa begitu? Saya bilang ke Komnas Perempuan begini, 'anda menyampaikan Putri tidak bisa berkomunikasi, hanya menangis, bilangnya malu karena dilecehkan dan kejadiannya di Duren Tiga'," kata dia. 

"Tetapi begitu Divpropam dipindah dan Bharada E mengaku dan besoknya Sambo ditahan. Tiba - tiba Bu Putri sembuh dan bisa ngomong. Lah katanya sebulan gak bisa ngomong itu Bu Putri. Makanya saya heran, saya bilang 'kok anda bisa langsung percaya?'," ujar Mahfud.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya