Atasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Khofifah Siapkan Bantalan Sosial

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meluncurkan program perlindungan sosial senilai total Rp257 miliar untuk mengatasi dampak inflasi dan kenaikan harga BBM. Program tersebut dihadirkan untuk meringankan beban masyarakat dalam menghadapi dampak kenaikan harga BBM.

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

“Ada beberapa hal yang kita ingin bangun komitmen dan program aksi bersama untuk bisa menyegerakan pengendalian inflasi dalam berbagai bentuk bantalan ekonomi dan bantalan sosial. Tentunya ini diharapkan bisa membangun semangat kita untuk bisa mewujudkan optimisme Jatim bangkit,” kata Khofifah saat meluncurkan program perlindungan sosial di kantor Gubernur Jatim di Kota Surabaya, Jumat, 16 September 2022.

Rinciannya, pemberian top up bantuan bagi penerima program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) sebesar Rp600 ribu per orang untuk 4 ribu sasaran dengan total bantuan senilai Rp2,4 Miliar; bantuan sosial bagi 24.271 pengemudi ojek konvensional maupun online Rp600 ribu per orang dengan nilai total Rp14,562 miliar; dan pembebasan pajak kendaraan bermotor bagi 34.917 angkutan umum dengan total anggaran sebesar Rp64,147 miliar.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Kemudian bantuan sosial bagi 30.000 pelaku usaha mikro sebesar Rp600 ribu per orang dengan total anggaran Rp18 miliar; bansos untuk 20.770 nelayan masing-masing Rp600 ribu dengan total anggaran Rp12,462 miliar; dan program lumbung pangan Jatim dan operasi pasar di 5 bakorwil serta 25 pasar rakyat sebesar total Rp17,7 miliar;

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Beri Santunan Korban Erupsi Semeru

Photo :
  • VIVA/ Nur Faishal
Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

Sektor Pertanian, Transportasi

Lalu program di sektor pertanian, yaitu Program Pekarangan Pangan Lestari berupa paket hidroponik, benih bibit hortikultura, kolam lele bagi 100 kelompok (5.000 Rumah Tangga), yang masing-masing penerima akan mendapatkan Rp30 juta, dengan total anggaran Rp3 miliar; dan program Pasar Pangan Murah di 20 lokasi dengan total anggaran Rp600 juta.

Ada juga program di sektor transportasi yaitu subsidi angkutan kapal perintis dengan total subsidi sebesar Rp15 miliar; subsidi penumpang bus Trans Jatim senilai Rp9 miliar; dan program bantuan sosial reguler berupa PKH Plus bagi 40 ribu keluarga dengan total bantuan sebesar Rp80 miliar.

“Tidak hanya itu, kami juga terus mengoptimalkan program dan kegiatan melalui Optimis Jatim Bangkit, yaitu optimis bangkit dalam pemulihan ekonomi Jawa Timur yang fokus pada menggerakkan kembali agro industri, pariwisata dan investasi untuk menyerap tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan,” ujar Khofifah.

Secara khusus, Khofifah meminta bupati/wali kota untuk bisa melakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh jajaran untuk melakukan langkah-langkah strategis karena ada kekhawatiran kalau penyesuaian harga di beberapa daerah yang sangat fluktuatif. Hal itu, kata dia, akan berpotensi membuat daya beli masyarakat turun. Kalau daya beli turun dan tidak diantisipasi, maka ia khawatir kemiskinan potensial bisa bertambah.

“Mari kita antisipsi semua situasi ini dengan baik sehingga daya beli masyarakat tetap tinggi, salah satunya melalui bantalan-bantalan ekonomi dan sosial ini. Itulah kenapa kita meluncurkan total ada Rp257 miliar untuk bantalan ekonomi dan bantalan sosial di dalam proses pengendalian inflasi di Jawa Timur,” kata Khofifah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya