Menteri Pertanian SYL Dianugerahi Lencana Utama Adi Bhakti Tani

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo
Sumber :
  • Dokumentasi Kementan

VIVA Nasional – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dianugerahi tanda kehormatan berupa pin emas lencana utama Adi Bhakti Tani oleh Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

Pengakuan Eks Pegawai Kementan: Gelontorkan Rp 430 Juta Buat Bayar Alphard SYL

Penyematan pin dilakukan oleh ketua KTNA, HM Yadi Sofyan Noor saat pembukaan resmi Rembuk Utama KTNA di Balaikota Among Tani, Batu, Jawa Timur, pada Jumat, 16 September 2022.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo

Photo :
  • Dokumentasi Kementan
Mantan Anak Buah Sebut SYL juga Pakai uang di Kementan untuk Kondangan dan Beri Kado Emas

Syahrul dinilai memiliki pengabdian dan kesetiaan dalam membina, memotivasi semangat dan tanggung jawab serta kemandirian petani dalam meningkatkan sumber daya manusia.

Menurut Yadi Sofyan, Mentan juga memiliki komitmen dalam membangun sistem usaha agribisnis dan pemberdayaan petani milenial.

Terungkap! SYL Juga Pakai Uang Korupsi untuk Beli Skincare Anak dan Cucu

"Dukungan fasilitas prasarana dan sarana pertanian yang diberikan Mentan juga mampu mempercepat dan meningkatkan produksi pangan sehingga tercapainya swasembada beras," ujarnya, dikutip dari rilis Kementan, Jumat, 16 September 2022.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo

Photo :
  • Kementan

Sebelumnya, pada 14 Agustus 2022, Indonesia mendapatkan penghargaan Certificate of Aknowledgement  dari International Rice Research Institute (IRRI), sebuah Lembaga penelitian padi terpercaya di tingkat internasional.

Sertifikat itu diberikan atas keberhasilan Indonesia dalam swasembada beras pada tahun 2019-2021.

Indonesia menurut IRRI telah berhasil mencapai swasembada beras karena sukses membangun sistem pertanian dan pangan, serta mengimplementasikan teknologi dan inovasi beras. 

Syahrul mengungkapkan rasa haru, bangga dan rasa terima kasihnya kepada seluruh petani di Indonesia. Menurutnya, pin emas ini merupakan akumulasi dari kerja kolektif semua pihak di saat kondisi pertanian dunia sedang tidak baik.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL)

Photo :

"Rembug KTNA hari ini bukan rembug biasa-biasa saja. Ini rembug yang luar biasa. Apa maksudnya ini bapak ibu?. Karena kondisi pertanian kita sedang menghadapi berbagai ancaman. COVID-19 belum usai, perubahan iklim, termasuk perang rusia-ukraina," kata Mentan.

Namun, Mentan melanjutkan, ancaman tersebut mampu dijawab dengan beragam capaian postif sektor pertanian. Bahkan, ekspor sektor pertanian terus mengalami kenaikan, tahun 2019 nilai ekspor sektor pertanian mencapai Rp390,16 triliun, tahun 2020 naik menjadi Rp451,77 triliun dan di tahun 2021 naik lagi menjadi Rp625,04 triliun.

"Komitmen hari ini harus ada sesuatu yang kuat. Rembug KTNA sekarang harus bisa merekomendasikan dan ada action plan bahwa tahun depan harus ada yang swasembada selain beras, jagung juga kita harus swasembada," pungkasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya