Airlangga Sebut Digitalisasi jadi Kunci Membuka Potensi Daya Saing

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :

VIVA Nasional – Era digitalisasi saat ini, menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto telah memicu terjadinya perubahan secara global. Dengan begitu, saat ini ekonomi dunia menjadi terhubung, lebih efisien dan lebih cerdas.

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

“Dalam mempercepat transformasi, digitalisasi adalah kunci untuk membuka potensi kita dalam daya saing global dan pembangunan jangka panjang, memberdayakan masyarakat dan bisnis untuk meraih peluang pasar baru, terutama untuk pemulihan pascapandemi,” kata Airlangga, Senin 19 September 2022.

Itu dikatakan Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar, dalam pidatonya ke peserta Unleash Digital Huawei Connect 2022, Bangkok yang berasal dari kawasan Asia-Pasifik. Dipaparkannya, 2 tahun terakhir saja sudah lebih dari 600 juta pengguna e-commerce masuk ke pasar online.

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Pada 2021, penjualan e-commerce ritel berjumlah sekitar USD 4,9 triliun di seluruh dunia. Jumlah itu diprediksi akan meningkat dan tumbuh hingga 50 persen mencapai sekitar USD 7,4 triliun pada tahun 2025.

“Pasar untuk layanan online berkembang pesat dengan pertumbuhan platform digital yang lebih tinggi. Ukuran pasar telah meningkat hampir 50 persen sejak awal pandemi COVID-19 dan total pendapatan dunia dari layanan ini mencapai USD 466 juta pada akhir tahun 2021,” jelasnya.

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

Untuk Asean saja, punya potensi yang besar. Karena sebagai pasar digital terbesar ke-3 di Asia 
dan ke-5 terbesar di dunia. 

“Pada tahun 2030 nanti, ekonomi digiital ASEAN diperkirakan mencapai USD 1 triliun (GMV) dengan berlanjutnya perubahan perilaku konsumen dan pedagang, serta kepercayaan investor yang kuat,” tegasnya.

Pada 2021, jelasnya, ekonomi digital di Indonesia diperkirakan mencapai USD 70 miliar. Ini akan terus meningkat menurut prepdiksi, bahkan bisa 2 kali lipat menjadi USD 146 miliar pada tahun 2025. 

Untuk itu, pemerintah Indonesia dikatakan Airlangga, juga telah menyusun Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 sebagai panduan strategis untuk mendorong proses transformasi digital bangsa. Isinya yakni 100 inisiatif utama untuk mempercepat realisasi infrastruktur digital, pemerintah, ekonomi, dan masyarakat, di 10 sektor prioritas.

“Saat ini, kami sedang mengembangkan Kerangka Ekonomi Digital Nasional untuk mendorong kolaborasi dan membangun sinergi di antara semua pemangku kepentingan terkait, memastikan fondasi ekonomi digital Indonesia diprioritaskan, memaksimalkan upaya lompatan, dan memastikan inklusivitas dan  keberlanjutan,” jelasnya.

Maka, ke depan pemerintah Indonesia akan fokus. Baik itu terhadap pengembangan fasilitas infrastruktur fisik dan digital. Seperti pada j aringan serat optik, menara BTS, pusat data dan satelit high throughput, hingga pengembangan jaringan 5G.

Prioritas yang utama lainnya dijelaskannya, pengembangan sumber daya manusia. Indonesia saat ini membutuhkan setidaknya 600 ribu talenta digital setiap tahun. 

Maka melalui Kepresidenan G20, Indonesia telah menempatkan transformasi digital di samping kesehatan global dan transisi energi sebagai salah satu prioritas utama G20 untuk tahun 2022. 

Melalui Huawei Connect 2022 ini, dia juga berharap bisa mendapatkan banyak wawasan dan peluang sinergi serta kolaborasi. Dengan begitu bisa mendorong adopsi teknologi digital.

“Mari kita jadikan momentum luar biasa ini sebagai langkah utama untuk meningkatkan kerja sama dalam mempercepat dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan terhubung menuju Unleash Digital for a Sustainable Asia-Pacific,” jelasnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi I Fraksi Partai Golkar, Dave Akbarshah Laksono mengapresiasi Unleash Digital Huawei Connect 2022, Bangkok.

Dia mleihat, apa yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam sektor digitalisasi, telah mampu meningkatkan sektor perekonomian.

“Kita lihat pengembangan ekonomi digital di Indonesia ternyata mampu menggerakkan perekonomian masyarakat juga,” katanya.

Menurut Dave, digitalisasi UKM juga perlu diperluas untuk pemulihan ekonomi yang lebih iknlusif. Dengan begitu, mempercepat literasi dan keterampilan digital, serta mereformasi tata kelola data global.

“Aktifitas pendataan, produk, dan layanan digital saat ini dapat dilakuakan keseluruh dunia dalam sekejap. Maka kerja sama regional dan global sangat penting. Hanya dengan bekerja sama, negara-negara yang dapat memastikan terobosan teknologi akan mendapatkan keuntungkan,” paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya