- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Nasional – Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan pihaknya sudah menggandeng Siber Mabes Polri serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengantisipasi terjadi kebocoran data Pemilu 2024.
Menurut dia, sejauh ini data Bawaslu dipastikan aman. “Kami kerja sama dengan BSSN dan Divisi Siber Mabes Polri untuk mengamankan sistem data di Bawaslu, server di Bawaslu seperti apa, pasti kan akan kita lakukan seperti itu. Itu sudah aman. Insya Allah aman sih di Bawaslu,” kata Bagja di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 22 September 2022.
Badan Pengawas Pemilihan Umum / Bawaslu
- vivanews/Andry Daud
Namun, Bagja mengatakan, situs Bawaslu pernah diretas atau hack dan itu akan dijadikan sebagai pembelajaran ke depan. Ia mengingatkan bahwa perbuatan meretas situs itu tidak dibenarkan oleh undang-undang (UU).
“Kalau ada yang iseng, ya belum tentu juga kan kita pernah juga tampilan website Bawaslu di-hack ada aja. Itu merupakan pembelajaran,” ujarnya.
Ilustrasi Pemilu 2024
- VIVA
Bagja mengatakan, belajar dari pengalaman itu Bawaslu ke depannya akan mengantisipasi yakni dengan menggandeng BSSN, Mabes Polri dan kampus untuk mengamankan data base.
“Ke depan ke kami akan kerja sama BSSN, teman-teman kampus mungkin punya kemampuan di Fakultas IT yang bisa membantu Bawaslu memperkuat sistem pengamanan pusat data dan informasi,” ujarnya.
Hakim MK Soroti Tanda Tangan yang Mirip Semua di TPS Bangkalan
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) sekaligus Ketua Panel II, Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir di tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Bangkal
