Jokowi: Dalam Sehari, 19.600 Orang di Dunia Mati Akibat Kelaparan

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Presiden Joko Widodo memyampaikan bahwa kondisi sulit yang tengah terjadi di seluruh dunia ini belum ada tanda-tanda akan berakhir. Menurut Jokowi, banyak lembaga internasional yang menyebut kondisi ketidakpastian global ini akan berlanjut sampai ke tahun 2023

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

"Dunia sekarang ini pada posisi yang tidak gampang. Posisinya betul-betul pada posisi yang semua negara sulit. Lebaga-lembaga internasional menyampaikan tahun ini tahun 2022 sangat sulit. Tahun depan mereka menyampaikan akan lebih gelap," kata Jokowi dalam peresmian pembukaan BUMN startup day tahun 2022 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Senin 28 September 2022

Ilustrasi krisis ekonomi

Photo :
Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam

Jokowi juga kembali menceritakan saat dirinya bertemu dengan dua pemimpin negara yang saat ini tengan berperang, yaitu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dari pertemuan dengan dua pemimpin negara itu, Jokowi menarik kesimpulan bahwa perang belum akan berakhir.

"Saya menyimpulkan perang tidak akan segera selesai. Akan lama. Dan itu berakibat pada kesulitan-kesulitan yang lain, krisis pangan, krisis energi, krisis finansial, covid yang belum pulih," ujar Jokowi

Sri Agustin, Nasabah Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

Menurut Jokowi, perang antara Rusia dan Ukraina sangat berdampak ke berbagai sektor seperti krisis pangan, energi dan juga krisis finansial. Dari sejumlah krisis tersebut, diketahui menimbulkan kelaparan bagi banyak orang.

"Akibatnya kita tahu sekarang ini, baru saja saya dapat angka 19.600 orang setiap hari mati kelaparan karena krisis pangan. Tapi itu dunia," kata Jokowi.

Kemiskinan ekstrem yang berdampak pada kelaparan. (Ilustrasi)

Photo :
  • U-Report

Dari kondisi itu, Jokowi meminta agar para pelaku usaha untuk dapat mengambil peluang yang ada. Khususnya pelaku usaha yang berbasis digital, Jokowi meminta agar mampu mengambil peluang dari kondisi sulit ini.

"Untuk saudara-saudara saya melihat ini justru ada peluang, ada opportunity yang bisa dilakukan. Karena ekonomi digital kita tumbuh pesat dan tertinggi di Asia Tenggara, melompat 8 kali lipat dari 2020 kira-kira 632 triliun melompat menjadi 4.531 triliun nanti di 2030. Artinya, peluangnya besar sekali," kata Jokowi

Ilustrasi startup.

Photo :
  • Pixabay

Jokowi meminta agar warga negara Indonesia, khususmya pelaku usaha untuk jeli memnfaatkan kesempatan yang ada. Kepala Negara mengatakan, pengguna internet di Indonesia ini sudah mencapai 77 persen, dan penggunaannya 8 jam, 36 menit setiap harinya.

Dia meminta agar hal tersebut dijadikan peluang meningkatkan usaha. "Startup Indonesia ini tertinggi ke-6 di dunia, pertama memang Amerika, India, UK, Kanada, Australia, Indonesia, nomor 6. Ini juga sebuah potensi yang besar yang harus kita kembangkan," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya